Turis Yang Pamer Bokong di Bromo Ternyata Warga Belanda, Begini Kronologisnya

574

Sukapura (WartaBromo.com) – Tiga turis yang tertangkap pamer bokong di kawasan wisata Bromo diketahui merupakan warga Belanda. Usai peristiwa itu, meminta maaf atas tindakan mereka.

Menurut penelusuran WartaBromo, foto tersebut awalnya hanya untuk konsumsi pribadi. Tetapi bocor dan tersebar di grup WhatsApp pengemudi jip. Beberapa anggota grup bahkan mengambil tangkapan layar dan menyebarkannya, sehingga menjadi viral dan menimbulkan kegaduhan.

Dalam foto tersebut, terlihat dua wanita dan satu pria asing memamerkan bokong mereka di atas jip warna merah dengan latar belakang Lembah Widodaren di Kabupaten Pasuruan.

Mereka adalah Martjin Jacob Johhanes, Sem Elisabeth Maria Fransisca, dan Nina Petronella Jacoba Maria. Foto itu diambil oleh rekan mereka, Merijn Willem Jan, yang juga berasal dari Belanda.

Sementara, Bima Ade Goezman bertindak sebagai tour leader. Adapun Riko Hadhi Antoro merupakan sopir pengambil foto.

Kapolsek Sukapura AKP Jamhari membenarkan adanya aksi tidak terpuji ini, yang terjadi pada pagi tadi sekitar pukul 09.00 WIB. Namun ia menegaskan jika lokasinya di wilayah Pasuruan, bukan Probolinggo.

“Pasca viral di jejaring sosial, tiga WNA beserta sopir jip telah kami mintai klarifikasi. Mereka sudah menyadari kesalahannya dan meminta maaf serta membuat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya,” ujar AKP Jamhari, Kamis (30/5/2024).

Kejadian ini bermula saat rombongan WNA sebanyak 16 orang berangkat dari Malang untuk tur wisata di Provinsi Jawa Timur pada Rabu (29/5/2024).

Keesokan harinya, sekitar pukul 05.00 WIB, enam orang WNA memasuki pintu Cemoro Lawang dengan menggunakan dua jip. Yakni jip Nopol B 2266 IM Warna Putih dan jip nopol D 1028 VCI warna merah.

Mereka melakukan tur Bromo dengan rute Penanjakan 1 wilayah Pasuruan, Lembah Widodaren, dan Kawah Gunung Bromo.

Setelah dari Penanjakan, sekitar pukul 08.30 WIB, rombongan meminta untuk berfoto di Lembah Widodaren. Tiga orang WNA naik ke jip warna merah dan berpose tidak senonoh dengan membuka celana mereka. Difotokan oleh rekan sesama WNA.

Namun, Riko Hadhi Antoro juga mengambil foto. Kemudian foto tersebut secara diam-diam dan disebarkan ke grup WhatsApp, hingga akhirnya viral di media sosial.

“Aksi WNA tersebut kemudian di foto oleh R, sopir jip secara diam-diam kemudian disebar ke WhatsApp grup jip miliknya hingga akhirnya viral di jejaring sosial,” ungkap Kapolsek Sukapura.

Kapolsek Sukapura bersama perwakilan masyarakat Tengger menyayangkan kejadian ini dan berharap tidak terulang kembali. Kepala Desa Ngadisari, Sunaryono, menegaskan pentingnya menghormati adat dan budaya setempat.

“Kami sangat menyesalkan tindakan ini dan berharap tour leader memberikan pemahaman kepada WNA untuk menghormati adat setempat,” ujarnya.

Sunaryono juga mengimbau para sopir jip Bromo agar tidak sembarangan mengambil dan menyebarkan gambar atau video yang dapat meresahkan.

Kabag TU BB TNBTS, Septi Eka Wardhani, membenarkan bahwa turis tersebut berasal dari Belanda. “Mereka sudah kami panggil dan lakukan pembinaan bersama unsur Koramil dan Polsek Sukapura,” ujarnya melalui pesan WhatsApp.

Pihak taman nasional juga memanggil sopir jip dan tour leader untuk membuat surat pernyataan tidak mengulangi perbuatan tersebut serta bersedia menerima sanksi.

Aksi tidak senonoh oleh turis asing di kawasan Bromo ini bukan yang pertama kali terjadi. Sebelumnya, seorang turis asing sempat viral karena membuat video buang air kecil di kawah Bromo, yang juga memantik kemarahan warga Tengger. Bagi warga Tengger, Bromo bukan sekedar rumah, melainkan tanah suci tempat leluhur mereka berada. (lai/saw)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.