Pasuruan (WartaBromo.com) – Menjadi seorang florist memang terlihat menyenangkan karena bekerja dengan bunga-bunga indah. Namun, ada beberapa risiko jadi florist yang perlu diperhatikan.
Berikut beberapa tantangan yang sering dihadapi oleh para florist:
1. Mudah Stres Karena Produk Mudah Rusak
Bunga merupakan produk yang sangat rentan. Karena sifatnya yang mudah rusak, para florist harus sangat berhati-hati dalam menangani bunga.
Kesalahan kecil saja dapat membuat bunga cepat layu atau rusak, sehingga risiko jadi florist dapat memicu stres terutama ketika ada pesanan besar atau acara penting.
2. Harus Siap Bekerja Mendadak
Florist sering kali dihadapkan pada situasi mendadak. Pelanggan bisa memesan rangkaian bunga dalam waktu singkat untuk acara penting seperti pernikahanulang tahun atau ucapan bela sungkawa.
Pemesanan karangan dan bucket bunga bisa di sini.
Hal ini mengharuskan florist siap bekerja mendadak dan kadang kala di luar jam kerja normal, yang tentunya bisa menjadi tantangan tersendiri.
3. Terkena Paparan Residu Pestisida
Sebagai seorang florist, kamu akan sering bersentuhan dengan bunga yang mungkin telah disemprot pestisida saat masih di kebun.
Paparan residu pestisida ini dapat berdampak pada kesehatan dalam jangka panjang jika tidak ditangani dengan hati-hati, terutama jika tidak menggunakan alat pelindung yang memadai. Risiko jadi florist ini sering tidak disadari.
4. Sisa Bunga Mudah Layu
Bunga-bunga sisa yang tidak terjual sangat mudah layu dan harus segera dibuang. Sisa bunga yang mudah layu ini bisa menjadi kerugian bagi para florist, terutama jika stok bunga tidak terjual dalam waktu yang cepat. Mengelola stok dengan baik menjadi kunci agar kerugian dapat diminimalkan.
Meskipun ada risiko, dengan perencanaan dan manajemen yang tepat, profesi florist tetap bisa memberikan kepuasan tersendiri. (jun)