Pasuruan (WartaBromo.com) – Bupati Pasuruan terpilih, Rusdi Sutejo, akhirnya angkat bicara terkait viralnya kasus durian mentah yang mirip tewel di Pasar Cheng Hoo, Pandaan.
Dalam sambutannya saat menghadiri kegiatan Forum Umat Islam Bersatu (FUIB), Minggu (2/2/2025), Rusdi dengan tegas menyatakan bahwa jika para pedagang tidak bisa diatur, maka lebih baik lapak pedagang durian tersebut ditutup saja.
Rusdi mengungkapkan kekesalannya terhadap ulah beberapa pedagang durian yang dianggap mencoreng citra Pasar Cheng Hoo.
“Saya sampaikan ke Pak Andri (Andri Wahyudi, Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Pasuruan, red). Lek gak bisa diatur, tutup saja, Pak Andri. Daripada jelek-jelekin Pasar Cheng Hoo,” ujarnya.
Menurut Rusdi, informasi yang ia dapatkan menunjukkan bahwa rata-rata durian yang dikeluhkan pembeli bukan berasal dari pedagang di dalam area Pasar Cheng Hoo.
Namun, ia menekankan bahwa kejadian viral ini merusak reputasi pasar dan tidak boleh dianggap sepele. Rusdi juga menyoroti adanya kemungkinan niat dari beberapa pihak untuk mendowngrade citra pedagang durian pasar tersebut melalui media sosial.
“Yang viral di TikTok dan Instagram itu belinya di mana? Saat dihubungi, tidak bisa. Niatnya mendowngrade memang,” lanjut Rusdi.
Kasus durian mentah yang menyerupai tewel ini telah menarik perhatian publik setelah viral di media sosial.
Para pembeli mengaku merasa dirugikan setelah membeli durian yang ternyata masih mentah dari pedagang durian di Pasar Cheng Hoo. Video keluhan ini menyebar dengan cepat di TikTok dan Instagram, memicu reaksi berbagai pihak, termasuk anggota DPRD Kabupaten Pasuruan.
Inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan oleh Ketua Komisi II DPRD Agus Setiya Wardana dan Ketua Komisi IV Andri Wahyudi ke Pasar Cheng Hoo beberapa hari lalu. Kendati demikian, pihak pedagang menegaskan bahwa durian yang viral tersebut kemungkinan dibeli dari luar pasar, bukan dari area resmi Pasar Cheng Hoo. (red)