Warga Ngadisari Blokir Motor Matik ke Bromo demi Keselamatan Wisatawan

7

Sukapura (WartaBromo.com) – Warga Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, memilih tidak tinggal diam melihat maraknya kecelakaan sepeda motor matik di jalur wisata Gunung Bromo.

Tanpa menunggu regulasi pemerintah, mereka mendirikan pos penyekatan dan memberi edukasi langsung kepada para wisatawan yang datang.

“Kami bukan menolak wisatawan, tapi menyelamatkan mereka. Jalur Bromo bukan untuk motor matik,” ujar Kepala Desa Ngadisari, Sunaryono, Minggu (8/6/2025).

Menurut warga, kecelakaan akibat rem blong bukan kejadian baru. Beberapa kasus bahkan menimbulkan korban jiwa. “Ini sudah terlalu sering. Jadi kami anggap ini darurat,” kata Sunaryono.

Penyekatan dilakukan di sekitar Pendopo Desa Ngadisari, titik utama arus kendaraan dari arah Probolinggo. Setiap pengendara motor matic dihentikan, dijelaskan potensi bahaya tanjakan dan turunan ekstrem.

Warga secara swadaya membentuk tim edukasi dari unsur karang taruna, pramuka, hingga relawan desa. Mereka bergiliran berjaga, memberi informasi, dan mengarahkan pengunjung ke layanan transportasi resmi.

Wisatawan ditawari alternatif kendaraan yang lebih aman: jip lokal atau sepeda kayuh. Biaya sewa Jip ke Seruni Point berkisar Rp 100–150 ribu, dan ke kawah Bromo sekitar Rp 200–300 ribu.

Namun, Sunaryono menegaskan ini bukan semata soal ekonomi. “Kalau hanya mau cari untung, kami bisa tutup mata dan biarkan saja. Tapi ini soal keselamatan. Kalau ada solusi lain, kami siap dukung,” ujarnya.

Kendati demikian, sistem penyekatan ini belum mencakup jalur masuk dari arah Malang atau Pasuruan. Banyak wisatawan yang masuk dari dua arah itu kemudian keluar lewat Probolinggo, sehingga tak terjaring pos edukasi.

Untuk itu, warga berharap dukungan kebijakan dari Pemerintah Kabupaten Probolinggo.

“Kami ingin ada aturan resmi. Kalau perlu larangan tertulis, ya buat saja. Tapi jangan hanya dibebankan ke desa,” ucap Sunaryono.

Upaya kolektif warga Ngadisari ini menjadi cermin dari partisipasi masyarakat dalam menjaga reputasi Bromo sebagai destinasi wisata nasional. Di tengah keterbatasan, mereka memilih bertindak—bukan menunggu. (saw)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.