Pasuruan (WartaBromo.com) – Dalam beberapa kasus kejahatan, obat bius kerap disalahgunakan dengan cara dicampurkan ke dalam minuman tanpa sepengetahuan korban. Yang membuat berbahaya, zat ini bisa berbentuk bubuk, cairan, atau tablet, dan sering kali tidak memiliki rasa atau bau.
Hal ini membuat korban tidak menyadari bahwa minuman mereka telah terkontaminasi hingga efeknya mulai dirasakan. Berikut beberapa jenis zat yang paling umum digunakan dalam pembiusan melalui minuman, lengkap dengan efek dan bahaya yang ditimbulkannya:
1. Alkohol
Alkohol adalah zat paling umum yang digunakan dalam pembiusan. Pelaku bisa menambahkan alkohol ke minuman non-alkohol atau menambahkan alkohol dalam kadar tinggi ke minuman beralkohol tanpa sepengetahuan korban. Karena rasanya bisa tersamarkan dalam minuman manis, banyak korban tidak menyadarinya.
2. Obat Depresan
Obat penenang atau depresan sering digunakan untuk membuat korban lemas atau mengantuk. Ketika dikombinasikan dengan alkohol, efeknya bisa sangat kuat.
Obat ini bekerja dalam 15–30 menit dan bisa bertahan hingga delapan jam atau lebih, tergantung dosis dan konsumsi sebelumnya.
3. GHB (Gammahydroxybutyrate)
Dikenal juga sebagai “ekstasi cair” atau “date rape drug”, GHB adalah cairan bening dengan rasa asin yang mudah dibuat. Obat ini menurunkan kesadaran, menimbulkan rasa euforia semu, dan menyebabkan amnesia jangka pendek.
Efeknya mulai terasa dalam 10–60 menit dan bisa bertahan hingga tujuh jam. Gejalanya meliputi halusinasi, kantuk ekstrem, muntah, kejang, bahkan koma mendadak.
4. Ketamin
Biasanya berbentuk bubuk putih dan digunakan dalam dunia medis hewan, ketamin dapat menyebabkan kelumpuhan otot, kehilangan sensasi, halusinasi, dan amnesia.
Efeknya berlangsung setengah jam hingga beberapa jam dan dapat meninggalkan efek sisa dalam tubuh korban setelah terbangun. (jun)
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda.
Klik disini.
