Peminat Batu Akik di Pasuruan Tidak Pernah Berkurang

1013

batu akikPasuruan – Semakin lama bukannya berkurang,  penggemar batu akik dan permata justru semakin banyak. Meskipun tidak semua penggemar dan peminat batu-batu perhiasan tersebut, meyakini dan memahami tentang keisimewaannya.

“Saya menganggapnya hanya sebagai hiasan saja. Karena warna-warnanya yang menarik dan nampak indah jika dikenakan. Makanya saya menyukainya dan di rumah saya punya delapan buah dan saya kenakan bergantian, agar tidak mblenger (jenuh),” ujar Mustofa, seorang pembeli yang tengah memilih akik.

Karena menganggap warnanya yang menarik dan nampak indah itu, akik dan batu permata yang dikenakan para penggemar biasanya hanya  berfungsi untuk mengisi jari jemari tangannya.

“Kalau jari-jari ada isinya seperti ini, kesannya sedikit ramai dan semarak. Kalau tidak mengenakan apapun, kesannya seperti monoton dan begitu-begitu saja,” imbuh Mustofa.

Baca Juga :   Dihadiri Ratusan Massa, Kades Suwayuwo Divonis 1 Tahun Penjara

Berbeda dengan Mustopa, salah seorang penggemar berbadan tegap dan kekar, mengenakan akik bukan hanya sebatas untuk mengisi jari jemari tanggannya saja. Dia beranggapan, dengan mengenakan akik yang besar-besar seukuran kelereng besar, dapat menunjukkan dirinya gagah. Apalagi jika langkahnya diatur sedemikian tegapnya, wibawanya akan makin nampak.

“Makin nampak gagah dan terlihat garang, sehingga oprang menjadi segan terhadap saya. Tapi saya juga meyakini, akik-akik ini dapat menangkal dan menolak kesialan yang akan mendatangi saya. Insya Allah juga akan selalu diberi kesehatan oleh Tuhan,” ujar pria tegap yang enggan menyebut namanya.

Selain penggemar akik dan batu permata seperti kedua orang itu, masih ada lagi penggemar yang meyakini dan menganggap akik dapat memberikan perbawa yang besar dan wujud dari kesuksesan seseorang. Namun untuk penggemar seperti ini, biasanya enggan mendatangi para pedagang yang menggelar dagangannya seperti di Pasar Kebonagung maupun tempat-tempat sejenis lainnya.

Baca Juga :   Marak Mabuk Rebusan Pembalut, Peran Pengawasan Orangtua Dipertanyakan

“Penggemar-penggemar yang seperti itu biasanya menutup diri dan untuk masukpun juga susah, jika tidak benar-benar mengenalnya. Biasanya mereka memesan lebih dahulu, baru kita mendatanginya jika sudah barang byang dipesan tersedia. Tapi keuntungan yang didapat dari penggemar seperti itu, cukup lumayan, karena rata-rata mereka adalah orang berduit,” ungkap Zulkifli, pedagang akik dan emban ini. | TIMU