Ngebut, Pelajar Krucil Tewas setelah Tabrak MPU

1173

Probolinggo (wartabromo.com) – Kecelakaan maut di jalan Pantura Kelurahan Semampir, Kecamatan Kraksaan, mengakibatkan seorang pelajar bernama Ali (17), asal Kecamatan Krucil tewas. Ia tewas karena sepeda motor yang dikendarai menabrak sebuah MPU, Jumat (30/3/2018).

Tubuh Ali, warga Desa Sumber Duren, Kecamatan Krucil, terbujur kaku di kamar jenazah RSUD Waluyo Jati Kraksaan. Upaya pertolongan pertama yang dilakukan sia-sia dan menghembuskan nafas saat perjalanan menuju rumah sakit.

Dari informasi yang dihimpun wartabromo.com, sebelum waktu salat Jumat, Ali mengendarai sepeda motor matic dengan nopol N 5419 ND, membonceng Suri alias Toyan (65), warga Desa Roto, Kecamatan Krucil. Mereka hendak pulang ke Krucil, usai berjualan buah di Kraksaan.

Baca Juga :   Belum Diketahui Identitasnya, Jasad Korban Tenggelam Dilarikan Ke RS Soedarsono

Berdasarkan penuturan sejumlah saksi, dari arah timur, Ali mengendarai motor itu dengan kecepatan tinggi. Sesampainya di jembatan Semampir, Ali hendak menyalip sebuah kendaraan di depannya. Namun, saat menyalip itu, Ali kurang ke kanan sehingga menyenggol kendaraan yang disalipnya dan oleng ke lajur kanan.

Naasnya, dari arah berlawanan muncul MPU dengan nopol N 553 UN yang dikemudikan oleh Sugianto, warga jalan KH. Hasan Genggong, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo. Terjadilah tabrakan. Akibat tabrakan itu, Ali mengembuskan napas saat dalam perjalanan menuju rumah sakit. Sementara Suri alias Toyan, mengalami luka-luka ringan.

“Korban yang berkendara dengan kecepatan tinggi, lalai dan kurang berhati-hati dalam berkendara. Sehingga terjadi kontra dengan kendaraan roda empat yang melaju dari arah berlawanan. Ia meninggal dunia saat perjalanan menuju rumah sakit,” kata Kanit Laka Lantas Satlantas Polres Probolinggo Ipda. I Nyoman Harayasa.

Baca Juga :   Kelulusan Diumumkan Besok, Pelajar Probolinggo Sudah Konvoi dan Corat-coret Seragam

Menurut Sutarji, salah satu kerabat Ali, korban saat ini masih duduk di kelas XII SMA Swasta di Krucil. Setiap Jumat, atau saat libur sekolah, bungsu dari 8 bersaudara itu membantu Suri alias Toyan. Sebab, pedagang buah itu meski mempunyai sepeda motor ternyata tidak bisa mengendarainya. “Kalau liburan selalu membantu Suri, keluarga sudah tahu itu. Untuk kecelakaan ini, keluarga tidak punya firasat apa-apa,”kata Sutarji. (cho/saw)