Nelayan Probolinggo Enggan Melaut Pasca Tragedi Kapal Tenggelam

2238

Probolinggo (wartabromo.com) – Peristiwa naas yang menimpa Anak Buah Kapal (ABK) Cahaya Bahari Jaya, berdampak buruk bagi nelayan lain di Probolinggo. Para nelayan enggan melaut pasca tragedi itu. Apalagi mayoritas ABK belum diketemukan oleh tim SAR.

Seperti yang terlihat di pelabuhan perikanan lepas pantai Paiton, Kabupaten Probolinggo. Sejak 2 hari yang lalu, puluhan kapal pencari ikan bersandar di kawasan tersebut. Sebab para nelayan enggan melaut untuk mencari ikan karena was-was dengan peristiwa sebelumnya.

“Untuk saat ini kami memilih libur dulu, selain tangkapan ikan yang belum memuaskan, kami juga ketakutan dengan berita mayat nelayan yang mengapung. Serta tujuh ABK lainnya masih dalam pencarian,” tutur Muhid, nelayan asal Desa Sumber Anyar, Kecamatan Paiton, Rabu (24/10/2018).

Baca Juga :   BLH Turun Buktikan Temuan Pembuangan Limbah Tersembunyi

Selain rasa was-was, faktor cuaca yang tidak menentu juga menjadi alasan para nelayan untuk tidak melaut. Sehingga para nelayan memilih untuk libur dan melaut.

“Karena sekarang itu terang bulan, jadi cuaca laut itu tidak akan menguntungkan para nelayan. Selain berhadapan dengan angin, kami juga akan berhadapan dengan ombak tinggi jika tetap melaut,” timpal Ahmadi, rekan Muhid.

Saat ini, di sela-sela libur kerja, para nelayan fokus memperbaiki jaring yang rusak. Serta membenahi bagian kapal yang rusak.

“Kami fokus untuk memperbaiki kapal dan peralatan yang dibutuhkan jika melaut, seperti perbaikan jaring, mesin dan yang lainnya,” tutupnya sambil lalu menjahit jaring yang bolong. (cho/saw)