Kecewa, Warga Tejowangi Demo Pabrik Susu

226
Demo Pabrik - Ratusan warga Desa Tejowangi Kecamatan Purwosari saat memaksa masuk ke dalam Pabrik PT Indolakto, Rabu (18/7/2012)

Purwosari (wartabromo) – Merasa kecewa dengan sikap tidak simpatik yang ditunjukkan oleh manajemen perusahaan baru, ratusan warga Desa Tejowangi Kecamatan Purwosari, Pasuruan berunjuk rasa di depan Pabrik PT Indolakto, Rabu (18/7/2012).

Warga yang sebelumnya berkumpul di Balai Desa setempat spontan menggelar aksi konvoi di sepanjang jalan raya Kemantren Desa Martopuro, Purwosari sebelum akhirnya berorasi di depan pabrik susu kemasan tersebut.

Sejumlah spanduk dan poster bernada protes diperlihatkan oleh ratusan warga yang merasa kecewa dengan sikap tak simpatik yang ditunjukkan oleh pihak manajemen pabrik yang baru beberapa bulan dibangun di atas bekas lahan milik warga Tejowangi tersebut.

Warga memprotes sikap pabrik yang dianggap tidak pernah melakukan hubungan baik terkait proses ijin gangguan (HO) maupun tindakan pembangunan yang dianggap rawan merugikan warga seperti pembangunan plengsengan saluran air yang dikhawatirkan menganggu irigasi warga.

“Ijin gangguan pabrik ini patut dipertanyakan karena tidak pernah melibatkan warga maupun pihak Desa,” ujar Sugianto, salah seorang warga.

Menurutnya, selama ini warga terkesan dikesampingkan oleh pihak perusahaan, pasalnya baik warga maupun pihak desa tidak pernah diajak bertemu selama pabrik tersebut didirikan.

“Saya sendiri bahkan tidak tahu menahu bagaimana proses ijin gangguan (HO) tersebut. Sudah ada atau tidak?” ujar Juroto, Kepala Desa setempat saat ditemui di lokasi unjuk rasa.

Ditambahkannya, warga dan pihak desa saat ini merasa kecewa berat, lantaran pihak pabrik sama sekali tidak pernah mengutarakan niatannya untuk melakukan penyerapan tenaga lokal.

“Warga yang bekerja di sini sangat sedikit,” tambahnya.

Aksi unjuk rasa ratusan warga Tejowangi tersebut sempat berlangsung memanas saat sejumlah pemuda memaksa masuk ke dalam halaman pabrik. Beruntung, pihak petugas keamanan akhirnya mengijinkan warga untuk masuk ke dalam lokasi pabrik dan menemui perwakilan pihak manajemen.

“Kalau saja tidak ditemui kami akan tutup jalan,” ancam Zainul, salah seorang warga.

Namun, meski ditemui oleh perwakilan manajemen bagian HRD personalia, warga masih belum puas. Mereka pun akhirnya meminta perjanjian untuk dipertemukan dengan direktur utama PT indolakto.

“Karena beliau sedang di luar negeri. Kami janji akan mempertemukan anda dengan beliau pada tanggal 25 juli,” kata pihak perwakilan manajemen.

Aksi unjuk rasa warga berakhir setelah ditandatanganinya surat perjanjian pertemuan antar warga dengan pihak direktur utama persuahaan pada tanggal 25 juli 2012 mendatang. (yog/yog)