Unjuk Rasa PT CJI, Ratusan Warga dan Petani Tambak Macetkan Pantura

273
Pantura Macet - Ratusan warga dan petani tambak dari berbagai desa menutup jalur pantura saat berunjuk rasa di depan PT CJI, Senin (1/10/2012)

Rejoso (wartabromo) – Unjuk rasa ratusan Petani tambak dari berbagai desa di wilayah Rejoso, Pasuruan mengakibatkan jalur pantura dari arah Pasuruan maupun Probolinggo mengalami kemacetan selama berjam-jam. Unjuk rasa yang kedua kalinya tersebut dilakukan oleh warga dan petani tambak menuntut pihak menejemen Pabrik PT CJI di Desa Arjosari, Rejoso segera menutup outlet saluran pembuangan limbah yang dianggap telah mencemari sungai rejoso dan berimbas bagi areal tambak miliknya.

Ratusan warga dan petani tambak dari belasan desa tersebut sebelumnya melakukan aksi longmarch sepanjang 3 kilometer dari desa jarangan ke lokasi pabrik. Akibatnya arus lalu lintas dari arah pasuruan maupun Probolinggo mengalami kemacetan yang cukup panjang.

Tak hanya itu, sesampainya di depan Pabrik pemroduksi Lysine, Threonine dan MSG tersebut, massa yang membawa puluhan spanduk bernada protes kemudian membuka tenda plastik di tengah jalan sehingga kemacetan makin parah dan tak terhindarkan.

Koordinator aksi, Ismail Maki mengatakan warga mengancam akan menutup paksa outlet saluran pembuangan limbah pabrik PT CJI jika dalam waktu 10 hari tidak dilakukan penutupan oleh pihak pabrik.

“Jika dalam waktu 10 hari outlet saluran pembuangan limbah yang ke arah sungai Rejoso tidak ditutup. Kami akan menutupnya secara paska. “ujar Maki pada wartawan, Senin (1/10/2012).

Menurutnya, kehadiran PT CJI selama ini dianggap telah memberikan dampak negatif bagi keberlangsungan hidup warga dan petani tambak yang tinggal di wilayah Rejoso dan sekitarnya.  Pasalnya, selama 22 tahun pabrik tersebut berdiri tidak pernah dilakukan perbaikan lingkungan terhadap pencemaran yang dilakukannya.

“Sumur-sumur warga mulai Arjosari, Toyaning, Pateguran. Sumurnya tidak bisa dipakai,” tambah Maki.

Menanggapi aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh warga dan petani tambak tersebut. Pihak menejemen pabrik mengaku tidak akan bergeming sedikitpun. Pasalnya, pihaknya selama ini mengaku telah melakukan prosedur pembuangan limbah seperti yang telah ditentukan oleh pemerintah.

“Bisa dilihat sendiri (pembuangan limbah, red). Dari tahun pertama kita telah melakukannya. Kita ini investor asing tentu tidak akan main-main,” tegas Kulup Widyono, General Affair & Environmet PT CJI saat ditemui  usai pertemuan dengan perwakilan warga.

Dijelaskannya, selama ini pemerintah tidak pernah menegur pihak pabrik bahkan selalu taat mematuhi aturan-aturan yang ada. Bahkan beberapa waktu lalu pihak pabrik juga telah mendapatkan sertivikat biru karena dianggap taat secara propert terhadap lingkungan.

Aksi unjuk rasa tersebut berakhir setelah sejumlah perwakilan warga menyampaikan tuntutannya serta menyerahkan uang bantuan sebagai simbol bantuan dana warga untuk PT CJI agar segera menutup saluran pembuangan limbah ke sungai Rejoso. (yog/yog)