Selisih Tiga Angka, Calon Kades dan Pendukungnya Unjuk Rasa

691
demo-pilkades2
Unjuk Rasa Pilkades – Ratusan pendukung calon kades berunjuk rasa ke Kantor Kecamatan Lekok, Senin (4/11/2013)

Lekok (wartabromo) – Meski Pemilihan Kepala Desa sudah berlangsung seminggu lalu, namun sengketa Pilkades belum berakhir. Hal ini terlihat saat ratusan Pendukung Calon Kades Desa Branang Kecamatan Lekok, Pasuruan melurug Kantor Kecamatan Lekok, Pasuruan, Senin (4/11/2013).

Mereka tak puas dengan hasil Pilkades yang diselenggarakan pada tanggal 27 Oktober 2013 lalu lantaran ditemukan banyak kecurangan serta kurangnya transparansi dari pihak Panitia Pilkades di Daerah setempat.

“Kami minta agar Pilkades Desa Branang diulang karena banyak kecurangan dan penggelembungan suara,” teriak Saedi, salah seorang pengunjuk rasa.

Menurutnya, hasil penghitungan suara Pilkades yang tidak transparan seperti tidak diumumkannya hasil perolehan suara ke empat calon Kades, ditemukannya pemilih tidak cukup umur serta ketidakkonsistensian jumlah hak pilih yang menggunakan hak suara.

Baca Juga :   Koran Online 26 Feb : Pewarta Abdus “Oekoeng” Syukur Berpulang, hingga Prabowo Sebut Pendukungnya Tak Miliki Kantong Tebal

“Aneh, hasil perolehan suara dan jumlah pemilih yang hadir tidak diberitahukan dengan alasan masuk kotak suara,” ujar Khalil, salah satu calon Kades yang ikut dalam unjuk rasa tersebut.

Ia menuturkan, Pihak Panitia justru memberitahukan hasil perolehan suara melalui SMS dan itupun tidak sesuai dengan perolehannya kemudian.

Untuk diketahui, Khalil merupakan satu dari tiga calon kades yang dinyatakan kalah dalam Pilkades Desa Branang Kecamatan Lekok. Ia hanya memperoleh 1070 suara atau terpaut 3 suara dari calon terpilih yakni Sunandi yang mendapatkan 1073.

Atas tuntutan warga tersebut, pihak Kecamatan meminta agar pihak yang keberatan dengan hasil Pilkades tersebut membuat kronologis kejadian dan temuannya untuk diserahkan kepada Panitia Pilkades Desa Branang.

Baca Juga :   Ini Besaran Usulan Dana Insentif Untuk Honorer K2

“Kami hanya fasilitator dalam Proses Pilkades. Saran Kami, buat dulu kronologis kejadian dan temuan kecurangan kemudian laporkan kepada Panitia Pilkades,” ujar Camat Lekok, Supaat saat ditemui perwakilan pengunjuk rasa.

Meski sempat kecewa, massa pengunjuk rasa akhirnya membubarkan diri dengan tertib sambil melakukan aksi long march dari Kantor Kecamatan ke Desanya. (yog/yog)