Istri Juragan Palawija Paiton Dibunuh Perampok di Rumahnya

806
rampok cekik probolinggo
Suasana rumah H. Arbaun, korban perampokan / rhd / wartabromo.com

Paiton (wartabromo) – Tak hanya harta yang dikuras, nyawa istri Juragan Palawija asal Desa Kalikajar Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo pun tak tertolong setelah sejumlah perampok bercadar menyatroni rumah H. Arbaun (50) warga setempat.

Sang istri Hj Sumiati (45) meregang nyawa setelah lehernya dicekik oleh salah seorang pelaku perampokan dirumahnya sekitar pukul 01.30 WIB, Senin (27/10/2014) dini hari.

Data yang berhasil di himpun wartabromo menyebutkan, perampok yang diduga berjumlah lebih dari 5 orang tersebut masuk ke dalam rumah korban di dusun Krajan desa Kalikajar Kecamatan Paiton itu dengan cara menjebol dinding dapur.

Satu orang berjaga di lubang dapur dan beberapa kawanan lainnya menguras harta benda milik Arbaun.

Baca Juga :   Permudah Iklim Usaha, Pemkab Probolinggo Bangun Mall Pelayanan Publik

Saat itu, H Arbaun dan istrinya, Hj Sumiati sedang beristirahat di kamar tengah. Kedua korban kemudian didatangi pelaku yang langsung mengalungi lehernya dengan celurit dan di sekap di dalam kamar.

Dengan cara mulut di lakban, Hj Sumiati kemudian berusaha mempertahankan emas miliknya yang ditaksir seberat 1 ons. Korban diduga kuat dicekik oleh pelaku lantaran emas miliknya tidak kunjung diberikan. Setelah berhasil menghahabisi nyawa korban, pelaku lalu menggasak seluruh isi dan toko yang berada di depan rumah.

“Pelaku menggunakan bahasa Madura dan mengancam akan membunuh,”tutur H Arbaun saat ditanya wartawan.

Sejumlah barang seperti, rokok 1 (bal) serta uang senilai Rp. 3 juta yang ada di dalam toko di bawa kabur pelaku.

Baca Juga :   PDIP Tendang Incumbent Dalam Pilwali Probolinggo

Kapolres Probolinggo AKBP Endar Priantoro turun langsung ke lokasi perampokan dan pembunuhan mengatkan saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait peristiwa ini.

“Kita masih melakukan penyelidikan kasus ini, dugaan sementara korban tewas di cekik atau tidak bisa bernafas karena di lakban terlalu keras,” ujarnya.

Selanjutnya, jenazah Hj Sumiati langsung di evakuasi ke kamar mayat RSUD Waluyo Jati Kraksaan untuk di lakukan otopsi oleh petugas. (rhd/yog)