Penyerapan Anggaran Tak Maksimal, Ini Alasan Hasani

752

hasaniPasuruan (wartabromo) – Penyerapan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Pasuruan seringkali terbentur dengan mekanisme kegiatan yang menyebabkan syarat-syarat administrasi tidak terpenuhi.

Administrasi tersebut semisal terjadi pada proses pelelangan proyek. Pasalny, mekanisme yang berlaku, jika pelelangan mengalami kegagalan, otomatis harus dilakukan pelelangan ulang.

“Banyak terkendala karena masalah administrasi yang tidak bisa terpenuhi. Saya sudah mengupayakan sekuat tenaga agar anggaran terserap. Tapi sering terbentur dengan administrasi itu,” kata Walikota Pasuruan, Hasani.

Menurutnya, sering kali pelelangan proyek yang harus diulang adalah proyek-proyek dengan nilai besar.

“Seperti itu yang harus dituntaskan. Jika tidak tuntas, otomatis kami tidak bisa menyerap anggaran yang sudah tersedia,” imbuh Hasani.

Baca Juga :   Gara-gara Material Kosong, Resi Pembayaran jadi Pengganti SIM

Meski tidak maksimal,  Namun dalam perjalanannya, penyerapan anggaran Kota Pasuruan, masih lebih besar dibanding penyerapan anggaran rata-rata nasional.

“Jika penyerapan anggaran rata-rata nasional pada Juni lalu sebesar 39%, Pemkot Pasuruan pada bulan yang sama telah menyerap anggaran lebih dari 40%, ” urainya.

Sementara itu, terkait dugaan adanya uang jasa yang bisa diterima kepala daerah, jika penyerapan anggaran mengalami kelambatan, Hasani langsung membantahnya. Alasannya, penyerapan anggaran dana pemerintahan, tergantung dari berlangsungnya kegiatan.

“Dulu sebelum jadi walikota, saya pernah menduga seperti itu. Tapi ternyata tidak ada dana kick back dari bank, karena penyerapan harus sesuai kegiatan, ” jelasnya. (hrj/yog)