Lumajang (wartabromo) – Di tengah erupsi Gunung Bromo yang asapnya memukau para wisatawan, Gunung Semeru tetap menjadi daya tarik yang penuh tantangan bagi para pendaki.
Dalam liburan akhir tahun ini, gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut, justru dirayapi oleh para pendaki dari berbagai daerah di Nusantara dan bahkan negara lain di dunia. Bahkan banyaknya pendaki itu, melebihi dari jumlah pendaki yang sudah dijatah setiap harinya (over quota)
“Jumlah pendaki tiap harinya sudah melebihi quota yang ditentukan. Quota setiap harinya 500 pendaki. Untuk liburan akhir tahun saat ini, jumlah pendaki justru mencapai 700 tiap harinya,” kata Kepala Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Ayu dewi Utari, Minggu (27/12).
Masa pendakian ke puncak Mahameru yang berketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut tersebut, dibuka TNBTS sejak 20 Desember lalu. masa pendakian akan ditutup setelah 4 Januari 2016, selama 4 hingga 6 bulan, untuk pemulihan ekosistem di sepanjang perjalanan yang dilalui para pendaki.
“Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, terutama keselamatan para pendaki. Terpaksa para pendaki yang datangnya belakangan, harus menunggu giliran di pos Ranu Pane,” imbuh Ayu Dewi.
Gunung Semeru hingga saat ini menjadi ikon para pecinta alam dan pendaki untuk menaklukkannya. Apalagi dengan adanya film 5 centimeter pada 2012 lalu, animo untuk mendaki dari kalangan muda semakin besar.
Apalagi pendakian pada momentum tertentu, seperti perayaan pergantian akhir tahun, menjadi kebanggan tersendiri bagi pendaki dan pecinta alam, yang berhasil naik ke puncak Mahameru. (hrj/hrj)
