Abu Vulkanik Bromo Kembali Guyur Puluhan Desa

554
Foto: Sundari (wartabromo)

Sukapura (wartabromo) – Sejak tiga hari terakhir aktivitas kegempaan Gunung Bromo di Kabupaten Probolinggo, terus beranjak naik. Bahkan  mulut kawah mulai menyemburkan abu vulkanis. Meski cenderung tipis, namun abu vulkanik yang menghujani puluhan desa, di tiga kecamatan.

Setelah dua pekan terbebas dari semburan abu vulkanis Gunung Bromo di Desa Ngadisari Kecamatan Sukapura, kini puluhan warga di lereng bromo kembali diguyur hujan abu vulkanis. Hal itu terjadi setelah arah semburan abu vulkanis berubah menuju ke timur dan timur laut atau ke wilayah Kabupaten Probolinggo. Sebelumnya, arah semburan ini mengarah ke barat dan tenggara.

Dengan ketinggian 1.200 mdpk atau 3.529 mdpl, semburan abu dari kawah gunung eksotik itu mengguyur sekitar 31 desa di tiga kecamatan. Tiga kecamatan itu adalah yakni Kecamatan Sukapura, Sumber dan Lumbang, yang merupakan kawasan rawan bencana (KRB).

Baca Juga :   Hendak Melayat, Mobil Terbalik di Jalanraya Depan Patal Grati

Semburan debu vulkanis ini tak hanya menyembur pada malam hari, namun juga di siang hari.  Bebatuan dengan ukuran 0,2 milimeter hingga 10 milimeter atau lapili jatuh disekitar kaldera lautan pasir. Sementara saat jatuh di pemukiman warga, material hanya menyisakan pasir halus dan debu saja.

“Sejak kemarin siang sudah kami rasakan debu vulkanis ini. Bahkan tadi pagi cukup tebal, meski tidak setebal pada Desember 2015 lalu,” tutur Abdul Manaf, warga Desa Sukapura, Kecamatan Sukapura.

Sementara itu berdasar pantauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pos Gunung Bromo, aktivitas vulkanis semakin meningkat. Meski gempa tremor masih berada di kisaran 3 hingga 36 amplitudo milimeter, dominan 11 milimeter, namun bunyi dentuman disertai suara gemuruh, kerap terdengar dari puncak kawah gunung api setinggi 2275 mdlp ini.

Baca Juga :   Bambang-Said Akan Kerahkan 4.884 Orang Saksi di Pasuruan

“Aktivitas Gunung Bromo terkini kegempaannya masih frluktuatif. Dentuman yang kuat terdengar hingga radius tiga kilometer,” ujar Kepala Pos PVMBG Gunung Bromo Ahmad Subhan.

Gunung Bromo yang naik siaga sejak 4 desember 2015 lalu, hingga kini masih fluktuatif. Meski kerap menurun namun ancaman hujan debu vulkanis kian meluas. Warga dihimbau untuk terus waspada dengan paparan debu vulkanis. (saw/fyd)