Pasuruan Kekurangan Relawan Bencana

885

dapur umum rabuGempol (wartabromo) – Sebagai daerah rawan bencana, Kabupaten Pasuruan seyogyanya memiliki sistem yang bagus dalam rekrutmen relawan bencana.

Meski memiliki Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan sejumlah instansi yang siap terjun ke lapangan, jumlah relawan sangat kurang mengingat bencana yang sering datang silih berganti.

Kondisi geografis Kabupaten Pasuruan yang diselimuti pegunungan di satu sisi dan daerah dataran rendah di sisi lain, memunculkan potensi bencana longsor, banjir bandang dan paling sering banjir akibat meluapnya sungai maupun drainase yang buruk yang selalu datang setiap musim hujan.

Kurangnya relawan tersebut diakui seorang anggota BPBD Kabupaten Pasuruan. “Untuk banjir di tiga desa di Gempol saat ini, hanya sekitar 30 petugas yang turun,” kata sumber di BPBD Kabupaten Pasuruan, Rabu (17/2/2016).

Baca Juga :   Kena Razia, Purel Asal Pasuruan Diduga Konsumsi Narkoba

Sumber wartabromo.com ini menyebut, 30 orang itu dari BPBD, Tagana, unsur kepramukaan, Satpol PP dan SAR.

Bisa dibayangkan, kata dia, kerepotan dan tenaga yang akan terkuras jika banjir Gempol belum surut kemudian ada bencana lain di lokasi lainnya.

“Semakin banyak relawan akan sangat membantu,” kata dia.

Selasa (16/2), BPBD Kabupaten Pasuruan mengaku sudah menyalurkan nasi bungkus ke seluruh korban banjir di tiga desa, Carat, Kejapanan dan Gempol, pada pagi hari. Namun di lain pihak, warga Desa Carat mengaku hingga sore belum menerima apapun.

“Itu mungkin karena memang tenaga kita yang terbatas,” pungkasnya.

Hari ini, sebanyak 1.700 nasi bungkus dibagikan ke warga korban banjir Gempol yang lingkungannya masih tergenang diantaranya Dusun Raos, Desa Carat dan Perumahan Gempol Citra Asri. Nasi bungkus tersebut diproduksi di dapur umum yang mamanfaatkan rumah-rumah kosong milik warga. Sementara warga lanjut usia dan sakit yang kemarin dievakuasi belum dipulangkan. (fyd/fyd)