Bromo Kembali Menggeliat, Ancam Penerbangan

857

gunung bromoSukapura (wartabromo) – Sepekan jelang arus mudik lebaran, erupsi Gunung Bromo di Kabupaten Probolinggo, terus meningkat. Kepulan asap dari kawah semakin membubung tinggi hingga 3.329 mdpl. Ketinggian semburan asap mengancam jadwal penerbangan sejumlah bandara di Jawa Timur.

Jelang mudik lebaran, pengguna layanan pesawat terbang komersial di bandara Abdurrahman Shaleh Malang, terancam gagal terbang. Pasalnya, intensitas erupsi Bromo yang semakin meningkat berpotensi menutup bandara.

Hingga, Selasa (28/06/2016) siang, asap pekat kelabu tebal kecoklatan bertekanan kuat terus keluar dari mulut kawah dengan ketinggian 1.000 mdpk atau 3.329 mdpl. Semburan asap ini lebih tinggi 300 meter dari capaian sehari sebelumnya dan mengarah ke barat daya atau Malang.

Baca Juga :   Korban Pembunuhan Itu Mantan PNS? Begini Kisahnya

Erupsi yang semakin intens terjadi, dapat mengganggu aktivitas penerbangan di bandara kebanggaan warga Malang itu. Namun, tidak menutup kemungkinan dua bandara lainnya di Jawa Timur, juga terancam. Yakni bandara Internasional Juanda Sidoarjo dan bandara Notohadinegoro Jember.

“Kami berkoordinasi dengan otoritas penerbangan di Jawa Timur, agar mengantisipasi dampak abu vulkanis. Ancaman terhadap jadwal penerbangan ini juga bergantung arah semburan dan kecepatan angin,” ujar Kepala PVMBG Gunung Api Bromo Ahmad Subhan.

Peningkatan aktivitas juga terpantau dari pengamatan seismograf di Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Gunung Bromo. Dimana terekam gempa vulkanik bawah dan hembusan dengan durasi mencapai 11 detik disertai getaran menerus kisaran 20 milimeter. Sementara untuk amplitudo maksimal mencapai 23 milimeter, dominan 4 milimeter.

Baca Juga :   Menteri Lingkungan Hidup Pimpin Upacara HUT RI Ribuan Warga di Bromo

Meski terus meningkat, namun status erupsi tetap pada level waspada dengan radius aman satu kilometer. Erupsi gunung berketinggian 2.329 meter diatas permukaan laut ini, sudah berlangsung sejak akhir Oktober 2015 lalu.

Saat ini, warga suku Tengger tetap beraktivitas dengan normal. Sementara wisatawan dapat menikmati pesona Bromo dari lautan pasir dan bukit disekitar Cemoro Lawang. (saw/fyd)