Melihat Karapan Sapi Brujul Probolinggo

1420

Wonoasih (wartabromo) – Karapan sapi brujul merupakan tradisi dan budaya yang khas dari Probolinggo. Tradisi lokal ini menjadi destinasi wisata budaya andalan Kota Probolinggo, karena perhelatannya dibanjiri penonton.

Beginilah susana saat dua pasang sapi di adu ketangkasan berlarinya di lahan persawahan di Kelurahan Jrebeng Kidul Kecamatan Wonoasih, seru dan penuh hiruk pikuk sorak penonton, Sabtu (27/8/2016). Dua pasang sapi tersebut tengah mengikuti perlombaan karapan sapi brujul.

Bagi warga Indonesia karapan sapi brujul masih kalah tenar dibanding karapan sapi di pulau Madura. Meski sama-sama mengedepankan kecepatan dan ketangkasan pejoki, karapan sapi brujul berbeda dengan karapan sapi Madura.

Perbedaan itu terletak pada sapi yang digunakan pada karapan sapi Madura yang digunakan memang khusus untuk lomba. Sementara sapi yang digunakan pada karapan sapi brujul merupakan sapi yang digunakan untuk membajak sawah.

Baca Juga :   Buah Beraroma Durian Berasa Rambutan Tumbuh di Sukorejo Pasuruan

Karapan sapi“Seru karena arena yang dipergunakan dalam karapan sapi brujul menggunakan area persawahan yang berlumpur dan berair sebagai arena balapan. Sementara karapan sapi Madura dilombakan di tanah lapang yang kering,” ujar salah satu penonton Alfan Suharianto.

Karapan sapi brujul sebenarnya, bermula dari keseharian petani membajak sawahnya. Kemudian dikembangkan menjadi perlombaan yang diadakan pada setiap musim tanam padi tiba dan karapan sapi brujul ini dilaksanakan di area persawahan.

Menurut salah satu pemilik sapi brujul Saiful warga Kelurahan Pilang Kecamatan Kademangan, setiap sapi yang memenangkan perlombaan karapan sapi brujul dapat dipastikan memiliki nilai jual yang sangat tinggi. “Sehingga sapi yang mengikuti perlombaan ini dipastikan memiliki kualitas yang cukup baik. Sebelum ikut lomba dilatih dan diberi jamu-jamuan,” kata Saiful, pemilik sapi brujul.

Baca Juga :   Pasang Lambang Daerah Tanpa Ijin, Grab Dapat Teguran Keras

Karena antusias masyarakat yang cukup besar, karapan sapi brujul ini dijadikan sebagai obyek wisata Kota Probolinggo. Sekarang ini perlombaan tersebut tidak lagi dilaksanakan pada musim tanam padi saja, namun di luar musim tersebut juga sering diselenggarakan. (saw/yog)