Universitas Yudharta dan UK Petra Gelar Dialog Kerukunan Beragama

1107

Purwosari (wartabromo) – Kerukunan antar umat beragama harus terus dijaga demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Antar pemeluk agama harus saling mengormati satu sama lain agar tercipta kedamaian sosial.

Foto: M Rosyidi/wartabromo.com
Foto: M Rosyidi/wartabromo.com

Hal itulah yang ingin dicapai dalam dialog antar umat beragama yang digelar Universitas Yudharta Pasuruan (UYP) bersama Universitas Kristen (UK) Petra Surabaya, Sabtu (29/10/2016).

Kegiatan ini diikuti kurang lebih 70 peserta yang terdiri dari mahasiswa UYP dan UK Petra. Hadir pula rektor UYP, Saifullah, yang di dampingi pembantu rektor II Agus Holid Murtadlo serta perwakilan dari UK Petra, Bejo, yang didampingi Samuel selaku dosen. Serta turut hadir pula jajaran akademisi kampus Yudharta.

Baca Juga :   Kapolres Akui Tak Bisa Awasi Anggotanya Selingkuh

Dalam sambutannya, Rektor UYP, Saifullah mengatakan bahwa dialog tersebut merupakan embrio untuk merekatkan keutuhan NKRI. Karena keragaman menjadikan Indonesia indah.

“Dialog ini merupakan embrio dari keutuhan NKRI. Karena keragaman menjadi indah, itulah Indonesia,” kata Saifullah.

Pendapat senada juga diutarakan oleh Bejo dari Unit Kerohanian UK Petra. Dirinya mengatakan dialog tersebut merupakan sesuatu yang langka. Pasalnya, dengan adanya dialog tersebut diharapkan bisa saling memaknai dan mengerti satu sama lain, serta merajut kebersamaan.

“Dialaog ini suatu yang langka. Disini kita bisa saling memaknai dan mengerti satu sama lain,” kata Bejo.

Sementara itu, menurut Marjuki selaku panitia pelaksana, bertujuan menjalin kebersamaan dan menjaga keutuhan NKRI kegiatan dialog ini juga bertujuan untuk mengajarkan dan memberikan pengalaman secara langsung tentang keberagamaan sesuai dengan keyakinan masing – masing.

Baca Juga :   Wabah Demam Berdarah Mulai Menghantui

Selain itu, juga mempererat tali persaudaraan antar umat beragama untuk mewujudkan keutuhan NKRI.

“Acara ini dilakukan untuk memberi pengalaman secara langsung kepada mahasiswa dan mahasiswi tentang keberagamaan secara langsung. Selain itu juga sebagai pengerat tali persaudaraan antar umat beragama,” kata Marjuki.

Acara dialog tersebut berakhir dengan doa bersama yang dilakukan oleh kedua agama yakni Islam dan Kristen. (ros/fyd)