Cuaca Buruk, Proses Pencarian Korban Hanyut Tiris Dihentikan

1088

Tiris (wartabromo.com) – Proses pencarian satu korban hanyut di sungai Desa Tiris, Kecamatan Tiris, terpaksa dihentikan oleh petugas. Selain, minim penerangan, kondisi cuaca yang cukup buruk di kawasan tersebut juga turut andil.

Menurut Heri, salah satu anggota tim reaksi cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD) Kabupaten Probolinggo, petugas gabungan dari TRC, Polsek Tiris, Koramil Tiris dan warga, memutuskan untuk menghentikan proses pencarian. “Dilanjutkan besok karena sudah malam, gak memungkinkan juga untuk melakukan pencarian,” ujarnya, Selasa (4/4/2017) malam.

Ia mengatakan, proses pencarian dibagi dalam dua tim. Tim pertama melakukan pencarian dengan susur sungai sejak tempat lokasi kejadian (TKP) hingga pertemuan sungai Kedaton Tiris dengan daerah aliran sungai (DAS) Pekalen.

Baca Juga :   Foto Syur Anggotanya Tersebar, Kasatpol PP Probolinggo: Jangan Lebay

IMG-20170404-WA0114

 

Sementara tim kedua melakukan pencarian di DAS Pekalen hingga pos rafting Songa di Desa Pesawahan. “Kami bagi tim. Sampe ke Pesawahan yang berjarak belasan kilometer dari tkp. Namun, hasilnya nihil,” katanya.

Sementara itu, Kapolsek Tiris AKP I Made Wijaya, mengatakan pada awal peristiwa terjadi simpang siur nama-nama korban dan alamatnya. Namun, setelah meminta keterangan ke sejumlah saksi-saksi, dua korban yang terseret arus adalah Holip (20), warga Dusun Jambuan, Desa Tiris dan Sumsi alias Suyit (30), warga Dusun Kedung Kokap, Desa Segaran.

Sebelumnya, berdasarkan penuturan warga setempat, kedua korban oleh wartabromo.com ditulis Eko dan Essu, warga Dusun Kedungminian, Desa Segaran. “Kedua korban sebelum kejadian sedang menghadang kayu yang dihanyutkan ke sungai dari Dusun Duren, Desa Ranuagung. Dari tkp, kami mengamankan barang bukti berupa satu glondong kayu jenis mahoni,” ujarnya.

Baca Juga :   Anggap Merusak Umat, Terduga Teroris Maron Tolak Program Vaksinasi

Menurut Kapolsek, saat itu Suyit mengejar salah satu kayu yang lolos, namun terseret aliran arus deras. Kemudian korban Holip berusaha menolong, tetapi malah ikut terseret juga.

“Mereka terlihat oleh warga yang sedang kerja bakti longsor. Namun upaya pertolongan warga, tidak membuahkan hasil, korban Holip dapat ditemukan sudah meninggal,” jelasnya. (saw/saw)