Gabungan Masyarakat Probolinggo Dukung Perppu Ormas

890

Probolinggo (wartabromo.com) – Dukung Pemerintah terkait Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) No 2 tahun 2017 tentang Organisasi Kemasyarakatan (Ormas), dua kelompok massa melakukan aksi di depan gedung dewan. Aksi berbeda tempat ini, dilakukan serentak di DPRD Kabupaten dan DPRD Kota Probolinggo.

Sekitar pukul 13.45 WIB, puluhan massa yang menamakan Gabungan Masyarakat Kabupaten Probolinggo, mendatangi gedung DPRD Kabupaten Probolinggo di jalan raya Sukomulyo Kecamatan Pajarakan.

Ragam spanduk bertuliskan diantaranya Dukung pemerintah ttg pembubaran ormas anti Pancasila; NKRI dan PANCASILA harga mati; Masyarakat kab Probolinggo mendukung Perpu no 2 th 2017; Tolak Radikalisme; Jaga NKRI dari ormas anti Pancasila dan Save Pancasila dan UUD 1945’, dibawa oleh mereka.

Baca Juga :   Ngalap Berkahnya Mbah Hamid

Hasan, koordinator aksi, dalam orasinya, menyampaikan bahwa Masyarakat Probolinggo mendukung pembubaran ormas anti Pancasila. Kemudian menolak radikalisme yang bisa memecah belah persatuan NKRI.

“Kami berharap Perppu segera disahkan menjadi undang-undang. Kami juga mendukung pemerintah segera membubarkan ormas-ormas yang menganut faham radikalisme dan anti Pancasila,” katanya.

Tak hanya di depan DPRD Kabupaten Probolinggo, di depan gedung DPRD Kota Probolinggo juga berlangsung aksi yang sama. Massa yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Probolinggo juga membawa spanduk terkait dukungan terhadap Perppu ormas itu.

“Kami hadir disini untuk mendukung terbitnya perppu. Bubarkan ormas yang tidak menganut pancasila, bagi kami NKRI itu adalah harga mati. Pancasila Yes, Khilafah No,” terang Eko Cahyono, koordinator aksi.

Baca Juga :   Maling Bawa Toyota Rush Satroni Distro Rusterlight Pasuruan

Muhklas, Wakil Ketua I DPRD Kota, mengatakan pihaknya akan menindaklajuti aksi dari masyarakat itu. “Sebagai bagian dari pemerintah, tentunya kami akan mendukung apa yang diinginkan oleh masyarakat. Nanti aspirasi itu, akan kami sampaikan ke pemerintah pusat,” kata Muhklas. (fng/saw)