DLH Ambil Sampel Air Sungai Kasbah Tercemar

1238

Probolinggo (wartabromo.com) – Hingga kini belum diketahui penyebab menghitamnya air sungai Kasbah, apakah tercemar limbah pabrik atau limbah rumah tangga. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Probolinggo pun mengambil sampel untuk uji laboratorium, Kamis (14/9/2017).

Kepala DLH, Tutang Heru Aribowo mengatakan, pengambilan sampel uji itu dilakukan oleh Unit Laboratorium DLH. Dimaksudkan untuk mengetahui secara pasti penyebab air sungai menghitam menghitam dan berminyak.

Kandungan yang hendak didalami pada komposisi air itu, diantaranya keasaman alias Power of Hydrogen atau Poisson Hard (PH), Suhu, Dissolved Oxygen (DO), Nitrat (NO3-), Nitrit (NO2-), Total Suspended Solid (TSS), Biology Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD), Total Dissolved Solids (TDS) dan Asit.

Baca Juga :   Pro Kontra Tugu Gunung Bromo

Paling tidak ada 11 item yang diuji atau diperiksa, untuk mengatahui zat yang terkandung di dalam air tercemari atau ada hal lain. Apakah kandungan airnya, berbahaya bagi lingkungan atau tidak.

“Kami punya tim pengujinya. Mereka sudah memiliki sertifikasi. Dan rekomendasinya bisa dipertanggungjawabkan. Kalau menurut tim penguji tercemar, maka tidak bisa dibantah lagi,” ujarnya.

Meski DLH sudah memiliki UPT pengujian limbah, hasil uji lab dapat diketahui 14 hari kedepan. Ia juga belum bisa menjelaskan, asal-muasal limbah yang mencemari sungai yang diduga melintas di dalam pabrik tekstil tersebut.

“Kami belum berani mengatakan penyebab kali menghitam. Kami masih melakukan uji lab. Kalau nanti ada dugaan, ya kami panggil mereka,” kata Mantan Camat Mayangan ini.

Baca Juga :   Misbakhun : Desain Uang Rupiah Baru Simbol Pemersatu NKRI

Perusahaan tekstil akan dipanggil, jika diketahui penyebabnya adalah hasil limbah pabrik itu. Selain diminta untuk tidak membuang limbah ke sungai, juga harus memperbaiki system pengolahan limbahnya.

Selanjutnya, petugas akan menelusuri sungai yang juga dikenal dengan kali Umbul itu, dari hulu sampai hilir, untuk mengetahui asal limbah. Dengan cara itu akan diketahui, apakah dari pabrik atau rumah tangga.

“Kami akan lihat dulu, apakah air sungai sebelum melintasi pabrik, bening atau bersih,” tambahnya.

Sementara hasil pantauan air sungai menghitam, mulai dari jalan raya Soekarno-Hatta (pagar pembatas perusahaan garment) hingga ke hilir (pesisir laut Jawa). Sedangkan air sungai pada bagian selatan perusahaan garment, tampak jernih. (fng/saw)