Probolinggo Transfer Ilmu Anyaman Bambu ke Warga Pasuruan

2528

Probolinggo (wartabromo.com) – Belasan warga asal Kabupaten Pasuruan belajar aneka anyaman di Desa Laweyan, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo. Transfer ilmu ini, diharapkan mampu meningkatkan potensi pemanfaatan bambu di Kabupaten Pasuruan.

Setidaknya ada 12 orang dari tiga kecamatan, yakni Kecamatan Gondang Wetan, Grati dan Lumbang ikut pelatihan di sentra anyaman bambu milik CV. Clustes Bambu Manis. Mereka selama 10 hari, sejak 25 September hingga 4 Oktober, mendapat pelatihan dari Saiful Haq.

Menurut Dimas, salah satu pendamping dari Bidang Usaha Mikro Diskop Kabupaten Pasuruan, daerahnya sebetulnya punya potensi bagus di bidang kerajinan. Terlebih dengan bahan baku bambu yang cukup melimpah. Namun, potensi itu belum tergali secara optimal.

Baca Juga :   Ungkap Kasus Begal, Lima Anggota Polsek Diberi Reward

“Untuk produk bambu, kita hanya memiliki layangan yang sudah diakui produknya. Namun, untuk aneka kerajinan bambu lainnya belum ada. Pelatihan sekaligus magang ini dimaksudkan untuk memberi nilai tambah bagi ekonomi masyarakat. Apalagi bapak Bupati, sangat konsen dalam dan gencar untuk memberdayakan UKM untuk kebaikan ekonomi masyarakat,” ujar Dimas kepada wartabromo.com, Minggu (1/10/2017).

Menurut Saiful Haq, setiap hari, belasan warga ini, dilatih satu item produk anyaman. Diantaranya, kap lampu, kotak tisu, kopyah, keranjang parsel, tempat pensil, hantaran, kotak kue, tuding saji, lampion, dan keranjang variasi. Mereka dilatih dari proses awal, sepeti membuat pola, menganyam, hingga selesai menjadi barang jadi.

“Satu hari satu produk, karena itu lebih efektif dibandingkan langsung membuat beberapa produk. Setelah usai membuat produk itu, mereka kami evaluasi. Baik dari desain maupun kehalusan barangnya,” kata warga Dusun RT 5 RW 3 ini.
Zulkifli, salah peserta, menuturkan kesulitan yang dialami oleh dirinya adalah saat melakukan penganyaman. Dimana proses ini sangat membutuhkan konsentrasi, ketelitian dan kesabaran. “Karena salah masukkan anyaman maka pola akan rusak dan harus mengulang dari awal lagi,” ujar Zulkifli. (cho/saw)