PMII Tuding Pemkab Pasuruan Tidak Serius Tangani Krisis Air

1009

Pasuruan (wartabromo.com) – Mahasiswa tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), menyoal terjadinya krisis air bersih di sejumlah desa di wilayah Kabupaten Pasuruan. Mereka pun melakukan aksi dan menuding Pemerintah tidak peka serta tidak segera menyelesaikan persoalan-persoalan kebutuhan air bersih untuk warga, Selasa (17/10/2017).

Dari pantauan mereka, setidaknya terdapat dua kecamatan, yakni Lumbang dan Winongan, terdampak kekeringan hingga mengalami krisis air bersih.

“Musim kemarau ini, delapan desa di dua kecamatan itu terdampak krisis air,” ujar Khusnul Khotimah, salah satu mahasiswa.

Hanya saja, bantuan suplai air bersih ke desa-desa daerah terdampak, terutama yang selama ini diberikan oleh BPBD dianggap belum mencukupi seluruh kebutuhan warga.

Baca Juga :   Bawaslu Kabupaten Probolinggo Panen Ribuan APK-BK

Khusnul juga menyesalkan, kekeringan dan krisis air masih terjadi, sementara Kabupaten Pasuruan termasuk bagian wilayah kaya dengan sumber mata air, seperti Umbulan dan beberapa wilayah lain.

Ditambahkan oleh Fathurrozi, salah satu mahasiswa lainnya, pemerintah daerah terkesan tidak serius melakukan penanganan kekeringan.

Diantaranya, Dikatakan oleh Rozi, upaya pembuatan pompa air, khususnya di daerah termasuk dalam peta terdampak, yang sempat dicanangkan juga sampai saat ini belum terealisir.

“Kapan realisasinya pembangunan pompa air. Jangan hanya janji-janji belaka, namun ternyata tidak termasuk dalam program pemerintah,” tandas Rozi.

Hal lain yang ditanyakan oleh mahasiswa adalah kompensasi SPAM Umbulan, senilai Rp 40 milyar untuk pembuatan pompa air di wilayah Lumbang.

Baca Juga :   Primata Kecil Khas Amerika Selatan Koleksi TSI Prigen Lahirkan Bayi Kembar

Menurut mereka, kompensasi dan pembuatan pompa air di lokasi ini masih belum ada kejelasan.

Sebelumnya, mahasiswa berjumlah puluhan tersebut berkeliling melakukan aksi keprihatinan terkait bencana kekeringan, mulai gedung DPRD di Raci, kantor Pemkab hingga pendopo Kabupaten Pasuruan.

Saat di pendopo kabupaten Pasuruan, mahasiswa tidak berhasil menjumpai Bupati Irsyad Yusuf, untuk menyampaikan aspirasi. Namun, sejumlah pejabat daerah, seperti kepala Kesbangpol, Zainuddin dan Kepala Satpol PP, Yudha Triwidya Sasongko, terlihat berada bersama mahasiswa. (ono/ono)