Pengerjaan Tol Paspro Terhambat Pelepasan Tanah Kas Desa

1069

Pasuruan (wartabromo.com) – Proses pengerjaan Proyek Strategis Nasional (PSN) tol Pasuruan-Proboliggo (Paspro) terhambat belum dibebaskannya lahan atau tanah kas desa. Sedikitnya, terhitung 16 hektar tanah kas desa masih harus menunggu ijin pelepasan Gubernur Jawa Timur.

Kondisi tersebut diungkapkan oleh Agus Minarno, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) tol paspro Kementerian PUPR, di sela acara Pengobatan gratis untuk warga Ranuklindungan, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan, Rabu (8/11/2017).

Ia memperkirakan luasan tanah desa tersebut setara 4% dari seluruh kebutuhan lahan yang harus dibebaskan untuk kebutuhan pembangunan proyek tol sepanjang 31,30 kilometer ini.

Terdapat 32 bidang lahan milik desa, yang sampai saat ini masih harus menunggu perijinan pelepasan, termasuk diantaranya satu bidang tanah kas desa di wilayah Kabupaten Pasuruan.

Baca Juga :   Rumah Hancur Diterjang Banjir, Nenek Sartika Numpang Tetangga

“Kalau wilayah Pasuruan pembebasanya (lahan) cepat ya, tiga bulan sudah  klir. Dan tanah desa itu, rata-rata lahan kosong,” ujar Agus.

Dikatakan kemudian, biaya untuk pembebasan lahan tol Paspro secara keseluruhan senilai Rp 1,2 trilyun. Jumlah tersebut belum termasuk biaya konstruksi tol yang telah ditetapkan anggarannya oleh pemerintah pusat, yang mencapai lebih Rp 2,9 trilyun.

Agus menegaskan, pembebasan tanah kas desa di sepanjang proyek tol Paspro, diyakini bakal kelar pada kisaran bulan Desember 2017 nanti. Pasalnya, rekomendasi dari kepala daerah yang terlewati jalur tol, telah memberikan rekomendasi dan telah diserahkan kepada Gubernur Jawa Timur untuk mendapatkan persetujuan.

“Minta rekom Bupati, untuk pelepasan Gubernur. Desember nanti bisa dibebaskan,” tandasnya.

Baca Juga :   Diduga Ngantuk, Bule Asal Australia Celaka di Mangkrengan

Diketahui, progress pekerjaan pembangunan tol ini diperkirakan sudah mencapai 47,63%. Proyek tol sepanjang 31,3 km tersebut, dibagi 3 seksi. Seksi 1 dari Grati hingga Tongas, sepanjang 7,1 km (progress mencapai 49 %). Sedang seksi 2 dari Tongas hingga Sumberasih (Muneng) sepanjang 6,9 km (progressnya 40%). Untuk seksi 3 antara Muneng hingga Leces sepanjang 17,3 km (progressnya sudah 60%.

Dari progress tersebut, pihak pelaksana memastikan pada lebaran, Juli 2018 nanti, tol Paspro sudah open traffic dan dapat ujicobakan. Kemudian secara reguler tol Paspro dilaunching beroperasi pada Desember 2018.

Dari perhitungan, tol ini membutuhkan lahan sekitar 271 hektar atau setara 3000 bidang. Selanjutnya, nanti akan ada tiga simpang susun yakni Tongas, simpang susun Probolinggo Barat serta Simpang Susun Leces. (ono/ono)