Jalur Wisata Bromo Rusak Dikeluhkan Wisatawan

1866

Probolinggo (wartabromo.com) – Infrastruktur akses wisata Bromo via Kabupaten Probolinggo, dikeluhkan oleh wisatawan. Pasalnya, kondisi jalan wisata itu kini banyak yang rusak.

“Sangat disayangkan obyek wisata seindah Bromo tak diimbangi oleh infrastruktur yang memadai. Disana-sini kami mendapati lubang di jalur aksesnya. Kondisi ini sangat membahayakan,” ujar Stephanie Hwang, wisatawan asal Surabaya kepada warbromo com, Senin (27/11/2017).

Ia berharap pemerintah atau otoritas yang berwenang segera mengambil langkah dengan memperbaikinya. Sebab, dikhawatirkan akan memakan korban.

“Kan gak cuma wisatawan yang lewat, warga disini juga menggunakan untuk transportasi sehari-hari,” katanya lebih lanjut.

Dalam pantauan wartabromo.com, titik-titik lubang itu tersebar sejak mulai memasuki Desa Wonokerto hingga Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura. Parahnya lagi, lubang itu berada di medan jalan yang terjal.

Baca Juga :   Final Pasuruan Motocross 2015 Berlangsung Menegangkan

Di wilayah Desa Wonomerto, lubang dengan berbagai ukuran terdapat di ruas Jurang Jontro. Sedangkan di Desa Ngadisari, jalan rusak itu ada di ruas jalan yang berada di atas balai desa.

Tak hanya di pinggir jalan, tapi juga di tengah, bahkan ada yang hampir memakan separo badan jalan.

Sunarip, warga Ngadisari, mengaku sangat malu dengan kondisi itu. Pasalnya, sebagai tempat wisata internasional, akses ke Bromo juga harus jadi perhatian.

“Sebenarnya malu. Kan ini jalur yang dilewati para wisatawan dari berbagai daerah. Tapi, kok jalannya rusak. Nanti pasti jalannya diomongin sama wisatawan yang datang,” ujarnya.

Menurut Camat Sukapura Yulius Christian, jalan akses ke Bromo sudah dianggarkan perbaikannya oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Probolinggo pada 2018 mendatang.

Baca Juga :   Dandim Probolinggo: Golput Bukan Pilihan Bijak

“Sudah berkoordinasi. Kami meminta kalau ada anggaran pemeliharaan, titik yang parah diperbaiki atau ditutup lubangnya terlebih dahulu,” ujarnya.

Ia mengakui jalan di wilayah Sukapura menuju Gunung Bromo memang langganan rusak. Sebab, konstruksi tanah yang tidak mendukung dan kurangnya drainase. Sehingga, ketika hujan, air mengalir dan menggerus badan jalan.

“Kebanyakan di area curam,” tandas mantan Kabag Kominfo ini. (cho/saw)