Ini Alasan RSUD dr Moh Saleh Terkait Kelangkaan Obat

1004

Probolinggo (wartabromo.com) – Manajemen RSUD dr. Moh. Saleh akhirnya buka suara terkait kelangkaan obat-obatan. Kelangkaan itu, dikarenakan ada piutang sebesar Rp. 22,9 miliar di pihak ketiga yang belum terbayar, sehingga mengganggu keuangan rumah sakit itu.

Pihak manajemen rumah sakit membenarkan, akan terjadinya kelangkaan obat. Kelangkaan terjadi karena piutang rumah sakit sekitar Rp. 22,9 miliar belum terbayar. Piutang tersebut, sekitar 21,9 miliar masih berada di Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Piutang itu, merupakan klaim layanan kesehatan selama tiga bulan, yakni Oktober-Desember 2017.

“Sementara sisanya, merupakan tagihan ke pihak swasta maupun pasien umum yang belum dibayar ke pihak rumah sakit. Meski begitu, kita tetap melayani pasien yang berobat ke sini,” ujar Plt. Wakil Direktur Umum dan Keuangan RSUD dr. Moh. Saleh, Retno Febby Hariyati, Kamis (4/1/2017).

Baca Juga :   Rekom Hitung Ulang di Pasuruan, Bawaslu Lampaui Kewenangannya

Dia menjelaskan karena piutang yang belum terbayarkan itu, pihaknya memiliki utang sebesar 9 milyar kepada pabrik besar farmasi (PBF).“Utang tersebut, terhitung sejak bulan Oktober, November dan Desember tahun lalu. Selain itu, kejadian seperti ini, tidak hanya terjadi di Kota Probolinggo saja. Melainkan di daerah lain juga,” katanya.

Sejauh ini, pihak rumah sakit sudah melakukan komunikasi dengan BPJS Pusat, untuk segera membayar piutang tersebut. Tak hanya itu, komunikasi dengan pabrik besar farmasi dilakukan agar tetap mengirim obat. Sebab sampai saat ini, pihaknya tetap menerima dan melayani pasien, walau ada kelangkaan obat.

“Untuk sementara, operasional rumah sakit, kami menggunakan pendapatan dari jasa pasien umum yang berkisar 1 miliar rupiah per bulannya. Jumlah pasien ini sekitar 20 persen dari pasien yang dijamin oleh BPJS,” tandasnya. (lai/saw)