Pasuruan (wartabromo.com) – Pengemudi truk tronton terguling mengungkap, tidak ada rambu larangan melintas, di lokasi proyek Umbulan di jalan raya Warungdowo, Kabupaten Pasuruan. Pelaksana kemudian diminta untuk memberi santunan kepada pengemudi tronton muat karton itu.
Pengemudi tronton, Ketut Suharto menjelaskan, kecelakaan yang dialaminya, saat mengangkut karton menuju Malang, pada malam kemarin itu terjadi tanpa disangka-sangka. Dikatakan, tidak terdapat rambu yang menggambarkan lajur sebelah kiri (timur jalan) tidak diperbolehkan untuk dilalui.
“Bahkan anak saya (kenek) juga tahu kalau tidak ada rambu-rambu,” ujar Ketut Suharto.
Karena tidak terdapat larangan inilah, ia tetap melaju di lajur kiri, melanjutkan perjalanan jauhnya, mengirim karton ke Malang.
Namun apes, di tengah perjalanan di sepanjang lokasi penanaman pipa Umbulan itu, tepat di depan bank perkreditan Warungdowo, tronton berbobot 18 ton yang dikemudikannya terguling.
Meski tidak ada korban, peristiwa ini menggangu lalu lintas selain utamanya pada pengerjaan proyek Umbulan terhambat.
Evakuasi juga terbilang mengalami kendala, karena crane yang direncanakan sebelumnya, sampai pagi tadi tidak kunjung datang.
Selain itu, Ketut meminta kepada pelaksana proyek Umbulan untuk memberikan santunan tambahan biaya. Bantuan itu dinilai dapat membantu beban dan kerugian yang dialami, setelah tertimpa musibah, trontonnya terguling.
“Kalau saya tidak menuntut apa-apa, tapi ya saya minta kesadaranya saja dari proyek itu,” tutur Ketut penuh harap.
Sementara itu polisi menyebut truk tronton tergelincir dan terguling, saat melintas di jalan lokasi proyek Umbulan. Pengemudi dikatakan tidak menghiraukan rambu larangan melintas serta diperkirakan tidak mengenal kondisi jalan yamg waktu itu baru saja diurug tanah setelah ditanami pipa.
Simak video liputannya DISINI (trd/ono)
