Target Perluasan Areal Tanam Bawang di Probolinggo Gagal Dipenuhi

1060

Probolinggo (wartabromo.com) – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Probolinggo gagal penuhi target perluasan areal tanam bawang yang dicanangkan pada 2017. Banyak lahan pertanian beralih fungsi seiring meningkatnya pembangunan infrastruktur di Kabupaten Probolinggo

Berdasarkan data DKPP, pada 2017 lalu ditargetkan areal tanam bawang seluas 58.405 hektare. Namun, realisasinya hanya tercapai sekitar 48.513 hektare. Artinya, ada kekurangan sekitar 9.892 hektare untuk memenuhi target 2017.

Tak tercapainya target itu, menurut Kepala DKPP Kabupaten Probolinggo Ahmad Hasyim Ashari, karena banyak lahan persawahan yang beralih fungsi. Selain alih fungsi dari pertanian menjadi bangunan berupa perumahan. Juga ada pembangunan lain, seperti jalan tol. Disebutkan, pembangunan tol Pasuruan Probolinggo (Paspro) dari Kecamatan Tongas hingga Kecamatan Leces, sedikitnya ada 200 bidang lahan yang terpakai.

Baca Juga :   Buron Pencuri Hewan asal Banyuanyar Ditembak Mati

Namun, dari angka itu belum diketahui lahan pertaniannya berapa hektare, karena itu termasuk lahan perumahan. “Dari angka itu termasuk sawah juga ada di dalamnya. Pembangunan yang ada di Kabupaten Probolinggo, sedang gencar-gencarnya. Sehingga, membuat target areal tanam menjadi tidak terpenuhi,” ujarnya, Sabtu (24/2/2018).

Pria asal Kraksaan ini menuturkan, pembangunan yang sedang gencar yang dilaksanakan itu memang mempunyai dampak negatif.

Namun, pada sisi lain, ada juga dampak positifnya. Menurutnya, jika nanti semuanya sudah terbangun, maka ada dampak ekonomi yang akan timbul. Sebab, pembangunan yang ada memang tidak bisa terbendung dan sudah menjadi kewajiban. “Jika sudah rampung semua arus ekonomi, terutama di Kabupaten Probolinggo akan semakin lancar,” kata Hasyim.

Baca Juga :   FPKB Sodorkan 8 Catatan Kritis Terkait Pelaksanaan APBD Kota Pasuruan 2017

Untuk menyiasati berkurangnya lahan pertanian yang menjadi bangunan, pihaknya hanya memiliki beberapa pilihan. Salah satunya meningkatkan indeks penanaman. Dengan solusi ini, harus meningkatkan produksivitas tanaman per hektare.

“Kalau menggunakan metode ini, akan mengurangi areal tanam yang lain. Sebab, areal tanam yang lain akan dipakai untuk peningkatan tanaman bawang,” tandas suami Ulfiningtyas ini. (cho/saw)