Tekan Golput, KPU Jatim Sasar Santri di Probolinggo

937

Probolinggo (wartabromo.com) – Kaum santri merupakan pemilih potensial dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur (Pilgub Jatim) 2018. KPU Provinsi Jatim pun terus menggelar sosialisasi untuk menarik pastisipasi mereka.

 

Seperti dilakukan di Pondok Pesantren Nurul Hidayah, Desa Opo-opo, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo. KPU Jatim mengajak ratusan santri pemilih pemula, menggunakan hak pilihnya. Selain itu, hal utama lainnya adalah diharap turut melakukan pengawasan dalam penyelenggaraan pilkada.

Komisioner Divisi SDM dan Partisipasi Masyarakat KPU Jatim, Gogot Cahyo Baskoro mengakui, pemilih pemula merupakan salah satu segmen yang menjadi sasaran sosialisasi, karena jumlahnya cukup signifikan.

KPU menetapkan pemilih pemula menjadi salah satu segmen prioritas bersama 10 segmen yang lain. Seperti pemilih pemuda, kelompok marjinal, warga internet dan disabilitas. Jika pemilih pemula ini sudah mempunyai kesadaran berpartisipasi dalam pemilu, maka tugas penyelenggara pemilu, disebutnya akan menjadi lebih mudah.

“Karena ketika awal mereka sudah menggunakan hak pilihnya, kecendrungan ke depan juga begitu. Jangan sampai ada informasi yang sifatnya menyesatkan atau propaganda dari pihak yang tidak bertanggung jawab seperti golput bagian dari pilihan. Karena itu kami mengajak mereka untuk tidak goput dalam pilkada nanti,” ungkap Gogot.

Sementara itu, akademisi UINSA Surabaya, Faris Muslihul Amin, menekankan pemilih pemula menangkap pembelajaran demokrasi dan pendidik politik dari penyelenggaraan Pilgub Jatim. Kalangan pemuda dan pemilih pemula sepatutnya terlibat aktif dalam penyelenggaraan pesta demokrasi. Namun, pemilih pemula semestinya cerdas dalam menerima pemberitaan media, terutama informasi dari media sosial.

“Di musim pilkada, berbagai macam bentuk fitnah, kampanye hitam, serta berita bohong, kerap kali muncul demi kepentingan kelompok tertentu. Karena itu diimbau untuk selalu melakukan cek dan ricek dalam mengkonsumsi pemberitaan terkait politik dan pilkada,” ujarnya.

Dalam sosialisasi tersebut juga ada simulasi bagaimana cara menggunakan hak pilih yang benar terhadap pemilih pemula. (saw/saw)