Ratusan Warga Binaan Rutan Bangil Idap Penyakit Kulit

1427

Pasuruan (wartabromo.com) – Ratusan warga binaan Rumah Tahanan (Rutan) II B Bangil, didapati menderita penyakit kulit. Mengantisipasi menularnya penyakit, pihak Rutan bersama RSUD Bangil menggelar pengobatan massal, di Aula Rutan II Bangil, Selasa (06/03/2018).

Dari pantauan, tak kurang dari 300 warga binaan ikut pengobatan massal yang dimulai sejak pukul 08.00 WIB itu. Mereka diperiksa satu persatu oleh 7 dokter muda dari Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, plus 13 dokter dan perawat dari RSUD Bangil.

Wahyu Indarto, Kepala Rutan II B Bangil mengatakan, ke-300 tahanan tersebut sudah merasakan gatal-gatal sejak beberapa minggu lalu, sehingga apabila tidak diobati segera, dikhawatirkan akan menyebar hingga ke seluruh penghuni Rutan, termasuk petugas Rutan.

Baca Juga :   Waspada! 9 Kecamatan Ini Rawan Longsor

“Kebanyakan seluruh tahanan mengeluhkan scabies atau bahasa jawanya gudik. Gatal-gatal di kaki, tangan dan beberapa bagian tubuh lainnya. Daripada nanti malah menyebar ke mana-mana, maka kita ajukan proposal ke RS Bangil dan Alhamdulillah usulan kami diterima,” kata Wahyu di sela-sela pengobatan.

Pengobatan massal, dilaksanakan dalam satu hari. Setiap tahanan diberikan obat luar berupa salep, dan obat dalam berupa kapsul dan tablet. Harapannya, tentu saja para penderita penyakit kulit, bisa sembuh.

“Mudah-mudahan cepat sembuh, sehingga para tahanan juga tidak stress, karena bisa saja gara-gara penyakit ini, akhirnya membikin resah dan dampaknya bisa berbahaya bagi eksehatan tahanan,” imbuhnya.

Sementara itu, Dr Buih Amartiwi, Koordinator Tim Medis RSUD Bangil menjelaskan, penyakit kulit bisa disebabkan kurangnya kesadaran menjaga kesehatan dan kebersihan badan dan lingkungan sekitar. Oleh karena itu, di hadapan para tahanan, Dr Buih menghimbau agar menjalankan pola hidup sehat dengan cara menjaga kebersihan diri maupun lingkungan sekitar.

Baca Juga :   #Video : Cak Wage Show Edisi 'Kamera Berjalan' Bersama PSP

“Mandi minimal 2 kali sehari dengan menggunakan sabun mandi, kemudian keringkan dengan handuk yang kering dan bersih. Begitu juga dengan lingkungan sekitar, harus selalu dijaga kebersihannya. Pakaian setiap hari ganti, lalu dicuci, handuknya juga dicuci, saya lihat sinar matahari sebenarnya juga cukup kok ini.” ujar dokter spesialis kulit dan kelamin lulusan Universitas Airlangga tahun 1998 tersebut. (mil/ono)