5 Ribu Pengusaha Kecil di Pasuruan Lahir, 40% Pilih Usaha Mamin

1425

Pasuruan (wartabromo.com) – Dalam kurun satu tahun, Lebih 5 ribu pengusaha kecil dan mikro bertambah di Kabupaten Pasuruan. Lonjakan, lebih beralihnya pekerjaan karena PHK, dengan pilihan bidang usaha makanan dan minuman sebesar 40%.

Angka tersebut diketahui terjadi pada kurun tahun 2017 lalu, sebagaimana catatan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Pasuruan (Dinkop).

Edi Nurhadi, Sekretaris Dinkop mengungkapkan, pada tahun 2016, pelaku usaha mikro mencapai 249.983 unit usaha. Sedangkan pada tahun berikutnya meningkat menjadi 255.533 unit usaha. Artinya, ada penambahan 5550 unit usaha hanya dalam kurun waktu satu tahun.

“Rata-rata setiap tahun mengalami kenaikan antara 2 ribu sampai 5 ribu usaha baru,” ujar Edi, Rabu (07/03/2018).

Baca Juga :   Maling Helm Ini Bawa Senjata Api Jenis Makarov Saat Beraksi

Sehingga dari pertumbuhan angka itu, iapun menyebut pergerakan perekonomian di Kabupaten Pasuruan semakin menggeliat.

Bertambahnya jumlah usaha mikro disebabkan beberapa faktor, diantaranya akibat dari PHK (pemutusan hubungan kerja). Kondisi tersebut berdampak pada pilihan seseorang untuk membuka usaha atau keinginan memiliki bisnis baru di bidang tertentu.

Kata Edi, jenis usaha mikro yang mengalami pertumbuhan terbilang cukup beragam, mulai dari usaha makanan minuman (mamin), garmen, furniture, hingga tekstile dan usaha jasa.

“Kalau paling banyak dan murah adalah usaha makanan atau minuman, seperti warung, lapak atau bedak. Bisa mendominasi sampai 40% dari jenis usaha yang ada,” terangnya.

Ditegaskan kemudian, untuk lebih memberikan dorongan, pihaknya memiliki program pelatihan mengarah pada terbentuknya usahawan-usahawan baru di Kabupaten Pasuruan.

Baca Juga :   Juara Hafidz Anak Pasuruan, Tiap Hari Baca dan Menghafal Alquran

Dinkop menargetkan dapat menggembleng sedikitnya 5 ribu pelaku usaha baru yang siap berkompetisi di era pasar bebas seperti saat ini.

“Ada dana cukai juga yang kita gunakan untuk pelatihan wirausaha baru. Setelah selesai kita latih, mereka juga kita gembleng dan magang di perusahaan atau tempat-tempat usaha yang sudah maju dan berkembang dengan pesat,” tandasnya.

Para wirausaha ini selanjutnya dapat memiliki jiwa entrepreneur tinggi sehingga mampu bersaing dengan produk-produk dari luar negeri. (mil/ono)