Melihat Terapi Keselamatan Bagi Pelanggar Lalulintas, Ada Manfaatnya Lho?

923

Pasuruan (wartabromo.com) – Puluhan pelanggar lalulintas mendapatkan terapi keselamatan di Kantor Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Pasuruan Kota, Sabtu (10/3/2018). Terapi dilakukan, dengan harapan tidak mengulangi pelanggaran yang mungkin dapat mengancam jiwa di jalanan.

Terlihat pria maupun perempuan, muda hingga tua, tertunduk seperi tercenung. Malah tak sedikit dari mereka kemudian menangis.

Mereka adalah pelanggar lalu lintas di jalan raya. Dengan pelanggaran beragam, tidak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM), tidak kenakan helm sampai pada sepeda motor tidak sesuai dengan spesifikasi.

Ternyata mereka mendapatkan terapi ESQ Riding atau terapi keselamatan. Pendekatan dari sisi mental dan psikologis para pelanggar ini membuka kesadaran, yang telah dilakukan di jalan raya, salah.

Baca Juga :   Janji Urus Sertifikat Tanah Diingkari, Oknum Pengurus KNPI Dilaporkan Polisi

Terapi ini, juga menunjukkan materi film-film kecelakaan dan film-film edukasi berlalu lintas. Selain juga memberikan sugesti-sugesti baik, untuk disiplin berlalu lintas.

“Efek kecelakaan bukan hanya membuat orang jatuh miskin namun juga dapat memicu konflik sosial dan agama,” ujar Kasatlantas Polres Pasuruan Kota, AKP Kadek Ary.

Diungkapkan kemudian, tidak selamanya para pelanggar tertib berlalulintas salah, karena bisa berubah. Iapun berharap, setelah menjalani terapi keselamatan, para pelanggar bisa berubah, atau bahkan pelopor keselamatan di jalan raya.

“Kami harapkan mereka bisa menjadi agen-agen perubahan, bisa menjadi pelopor tertib berlalu lintas di jalan raya bagi dirinya sendiri, anak, keluarga, dan sekitarnya,” imbuh Kadek.

Dia menjelaskan, yang perlu diubah adalah pola pikirnya. Jadi, penekanannya itu kesabaran dan emosional para pengguna kendaraan di jalan raya.

Baca Juga :   Pedagang Burung di Pasar Kebonagung Resah Jelang Relokasi

Sehingga ada dua metode diterapkan pada terapi keselamatan yakni ESQ Riding Plus Hipnoterapi.

“Melalui dua metode, akan membangun tiga kecerdasan sekaligus yaitu kecerdasan Otak, Kecerdasan Emosi dan kecerdasan Spiritual secara permanen,” terangnya.

Sedangkan, Muhammad Saifudin, salah satu pelanggar terus saja menangis di sepanjang proses terapi. Ia seperti sangat menyesal, karena menjadi pelanggar aturan dalam berlalu lintas.

“Tidak tertib berlalu lintas, ternyata bisa membahayakan saya sendiri dan orang lain. Saya janji tidak akan melanggar,” ujar Saifudin. (man/ono)