Nyepi, Umat Hindu Brang Kulon Arak 40 Ogoh-ogoh

1525

Tosari (wartabromo.com) – Umat Hindu suku Tengger Brang Kulon di kawasan Gunung Bromo, gelar upacara Tawur Kesanga (Tawur Agung) dan pawai ogoh-ogoh jelang hari raya Nyepi Nyepi 1940 Saka, pada Sabtu, 17 Maret 2018 esok. Sebanyak 40 ogoh-ogoh diarak memenuhi jalan wilayah Tosari, Kabupaten Pasuruan, Jumat (16/3/2018).

Pawai ogoh-ogoh umat Hindu suku Tengger Brang Kulon ini terlihat begitu meriah. Meski beberapa waktu sempat diguyur hujan, tak menyurutkan ribuan warga berjubel di pinggir jalan menyaksikan arak-arakan.

Raha Winarko, pemuka umat Hindu mengatakan, sebanyak 40 ogoh-ogoh, semarakkan jalanan wilayah Tosari. Ogoh-ogoh tersebut berasal dari sebelas Desa di tiga Kecamatan yakni, Tosari; Puspo; dan Tutur.

Baca Juga :   Panwaslu Tindaklanjuti Kasus Kekerasan di Rangkang

Selanjutnya, ogoh-ogoh tersebut bersama-sama diarak mulai dari rest area hingga pasar Tosari. Gerakan khas, diiringi alunan musik balaiganjur, membuat ogoh-ogoh terlihat hidup.

Setelah sampai di pura, umat Hindu akan melaksanakan persembahyangan dan pada titik akhir ogoh-ogoh tersebut akan dibakar hingga lebur.

“Pembakaran ogoh-ogoh ini maknai agar hal-hal negatif tidak mengganggu manusia lagi,” ujar Winarko.

Dikatakan kemudian, sebelum ogoh-ogoh diarak, seluruh umat Hindu melakukan upacara yang di sebut Tawur Kasanga yang didalamnya ada pecaruan. Ritual ini bermakna menetralisir hal-hal yang bersifat negatif, diantaranya dilakukan dengan cara memendam sesajian ke dalam tanah.

Sementara itu, Doni Wahyu Prasetiawan, warga Desa Gendro, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan mengungkapkan, pawai ogoh-ogoh tetap unik dan memiliki daya tarik, sehingga sayang bila tidak didokumentasikan.

Baca Juga :   Dinas Pertanian Kabupaten Pasuruan Akan Cek Bibit Jagung Palsu

“Ya, senang lihat ogoh-ogoh, karena satu persatu dari ogoh-ogoh ini mempunyai makna sendiri-sendiri,” ucap Wahyu. (ozi/ono).