Sidak Cacing, Satgas Pangan Malah Temukan Kemasan Rusak

880

Probolinggo (wartabromo.com) – Mengemukanya peredaran sarden mengandung cacing ditemukan di daerah Riau, membuat Satgas Pangan Kota Probolinggo melakukan sidak ke sejumlah swalayan, Selasa (27/3/2018). Meski tak menemukan makanan mengandung cacing, petugas malah temukan sejumlah kaleng kemasan rusak.

Satgas Pangan terdiri dari Polresta Probolinggo, Dinas Kesehatan dan Dinas Perdagangan melakukan sidak makanan kaleng ke sejumlah swalayan di Kota Probolinggo. Sidak digelar untuk mengantisipasi maraknya peredaran produk sarden mengandung cacing. Hal itu, untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada konsumen.

Dalam kegiatannya, petugas membongkar sampel makanan kaleng sarden impor yang dicurigai karena kemasanan kaleng telah rusak. Meski kemasannya rusak, tidak ditemukan kandungan cacing pada sarden dengan kemasan rusak tersebut. Tak hanya makanan kaleng dari luar negeri, produk dalam negeri juga tak luput dari razia.

Baca Juga :   Terdakwa Pembunuhan Pengikut Dimas Kanjeng Dilarikan ke UGD

Satgas Pangan juga mendapati makanan kaleng yang tersisa 1 bulan masa kadaluarsa. Padahal sesuai aturan 3 bulan sebelum masa kadaluarsa habis, produk tersebut harus ditarik dari penjualan.

“Kami memberikan peringatan kepada pengelola swalayan untuk segera menarik produk itu dari etalase dan mengembalikannya ke distributor. Hal itu untuk memberikan rasa aman bagi konsumen dalam mengkonsumi makanan yang mereka beli,” kata Kapolresta Probolinggo, AKBP. Alfian Nurrizal,

Sidak makanan Satgas Pangan mendapat respon positif dari para konsumen. Pasalnya, kepentingan mereka diperhatikan dalam ketersediaan makanan yang bermutu. Namun begitu, sejumlah konsumen telah memiliki tips sendiri agar terhindar dari produk yang mengandung bahan berbahaya. Termasuk kandungan cacing di dalamnya. Salah satunya dengan memilih produk yang telah memiliki label halal MUI. Kemudian label keamanan dan kesehatan dari BPOM.

Baca Juga :   Kripik Singkong Kotaanyar Rambah Jawa-Bali

“Saya lebih memilih produk lokal daripada produk impor. Selain itu, juga memasak sendiri daripada mengkonsumsi makanan kaleng,” kata Umi Kulsum, salah satu konsumen swalayan.

Sidak makanan dan minuman ini, rencananya akan terus digelar hingga awal bulan puasa Ramadhan dan lebaran Idul Fitri mendatang. (fng/saw)