Investor Amerika Akan Bangun Kereta Gantung di Seruni Poin

1224

Probolinggo (wartabromo.com) – Kunjungan petinggi Stern Resources (SR) Group dari Amerika Serikat ke Kawasan Gunung Bromo, memunculkan rencana spektakuler. Yakni membangun pariwisata dengan konsep kereta gantung di Seruni Poin Bromo.

Menurut Camat Sukapura, Yulius Christian, dalam pertemuan antara Pj. Bupati Probolinggo R. Tjahjo Widodo bersama sejumlah pejabat Pemkab dengan owners SR Group, Carl E. Bolch III, pada Sabtu (31/3/2018) dibicarakan konsep kereta gantung.

Kereta gantung itu akan memberikan sensasi lain kepada wisatawan, menikmati keindahan panorama alam Bromo. Sebab, wisatawan dapat berkeliling diatas dinding kaldera lautan pasir dari ketinggian.

“Konsepnya berbeda dengan jasa layanan wisata yang sudah ada. Begitu juga dengan jalur yang nantinya akan dibuka, tidak sama dengan jalur jip dan kuda wisata. Sehingga tidak mematikan layanan wisata yang sudah ada, melainkan menambahnya,” kata Yulius Christian, Minggu (1/4/2018).

Baca Juga :   KPU Hentikan Layanan Pindah Memilih

Konsep kereta gantung itu pula yang ditawarkan oleh Pemkab saat bertemu dengan petinggi SR Group di sebuah rumah makan di Sidoarjo pada pertengahan Maret lalu. Dalam pertemuan dengan pemkab sebelumnya, konsep ini dipresentasikan oleh kepala Disporaparbud M. Sidik Widjanarko hingga Stern Resources tertarik. “Memang dalam pertemuan terdahulu saya mempresentasikan konsep ini kepada mereka. Mungkin konsep tersebut menarik bagi mereka untuk dikembangkan,” tutur Sidik.

Menurut Bussiness Development Manager SR, Dinnah Tanuhardja, kunjungan ke Bromo selain konsep kereta gantung juga membahas homestay. Dimana dalam survei awal yang dilakukan oleh pihaknya bersama Pemkab Probolinggo, diketahui bahwa homestay disana dikelola warga belum berstandar homestay internasional. Karena itu, SR tertarik untuk mengembangkan homestay bertaraf internasional.

Baca Juga :   Bersama Polisi, PWI Pasuruan Deklarasi Perangi Hoax di Pilkada

“Kami melihat homestay lebih layak dikembangkan disini. Sebab, dengan konsep penginapan seperti itu memberikan sensasi bagi wisatawan mancanegara untuk berkomunikasi dengan masyarakat sekitar. Mereka bisa berkumpul dan berinteraksi dengan Suku Tengger yang tinggal di kawasan Bromo,” ujar Dinnah. (saw/saw)