Ini Gejala Penyakit Kencing Tikus Yang Patut Diwaspadai

5301

Probolinggo (wartabromo.com) – Penyakit Kencing Tikus (Leptospirosis) yang melanda Kota Probolinggo wajib diwaspadai oleh warga. Masyarakat harus mengenali gejala-gejala awal agar terhindar dari kematian.

Menurut Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Probolinggo, Yusminingsih, penyakit mematikan yang diakibatkan bakteri Leptospira itu, dapat dicegah. Sebab gejala penyakit kencing tikus ini, diawali dengan gejala yang hampir sama dengan penyakit tifus. Seperti demam tinggi, mual, pusing, trombosit turun, dan leukosit tinggi. Trombosit turun dan leukosit tinggi itu, menandakan sedang terjadi infeksi di dalam tubuh.

Setelah empat hari, gejala khas penyakit kencing tikus mulai muncul. Yakni mata merah, nyeri pada bagian betis, kulit menguning, air kencing berwarna kuning kecokelatan.

Baca Juga :   Lebih Dekat dengan Forum Anak Kota Pasuruan

“Bisa disembuhkan, jika penderita segera mendapat pertolongan. Segera dibawa ke Puskesmas atau rumah sakit untuk mendapat perawatan. Penderita juga harus istirahat total,” kata Yusminingsih.

Ia menuturkan bahwa penyakit kencing tikus ini, disebabkan oleh bakteri leptospira pada kencing dan kotoran tikus. Leptospira sendiri sebuah organisme yang hidup di perairan air tawar, tanah basah, lumpur, dan tumbuh-tumbuhan. Bakteri ini masuk ke air atau tanah dan bisa bertahan hingga berbulan-bulan.

“Sebenarnya tidak hanya tikus saja, namun pada hewan lain seperti anjing, kambing, sapi, juga bisa menularkan. Di Indonesia yang banyak ditemukan leptospira itu pada tikus,” tuturnya.

Karena Itu, Yusminingsih berharap warga menjaga lingkungan rumah. Misalnya membuang sampah dapur dalam waktu 1 x 24 jam. Juga menutup lubang saluran air untuk mencegah tikus masuk.

Baca Juga :   Truk Tangki BLH Ditabrak Fuso di Pangsud Kraksaan

“Air yang mengandung kencing tikus bercampur bakteri leptospira, bisa masuk melalui kutikula yang ada di bawah kuku. Bisa juga makanan tercemar dengan kencing tikus karena penempatannya yang tidak aman,” tandasnya. (fng/saw)