Terduga Teroris Baru Sumbertaman Dipersiapkan Serang Polisi

849


Probolinggo (wartabromo.com) – Peran AP, terduga teroris yang diamankan Densus 88/AT sama dengan peran dua rekannya yang lebih dulu ditangkap. Mereka hendak menyerang polisi yang dalam jaringan mereka disebut Thoghut.

Berdasarkan informasi, AP yang merupakan warga Desa Sumber Kedawung, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo, sudah dipersiapkan menjadi eksekutor oleh MF. Bahkan jauh sebelum IS dan HA yang diamankan bersama MF, amir jaringan Probolinggo.

Ketiganya yakni AP, IS dan HA disiapkan sebagai eksekutor untuk menyerang anggota atau markas polisi. Rencananya, ada dua titik sasaran yang sudah disiapkan kelompok Sumbertaman ini.

“Rencananya, aksi teror itu akan dilakukan dalam waktu dekat. Namun, kita sudah lakukan antisipasi sebelumnya,” Kapolresta Probolinggo AKBP. Alfian Nurrizal, Minggu (20/5/2018).

Baca Juga :   Pabrik Krupuk di Gempol Terbakar, Dua Unit Mobil Damkar Kesulitan Padamkan Api

Kapolresta mengatakan jaringan dibawah MF merupakan sel kecil dalam kelompok besar Dita Oeprianto, dalang pengeboman 3 gereja di kota pahlawan, Surabaya.

“Komando ketiga eksekutor itu adalah MF, yang memang berperan menjadi amir dalam kelompok kecil tersebut. AP dan rekan-rekannya sudah lama diincar oleh Densus 88/AT. Begitu peristiwa pengeboman terjadi di Surabaya dan Sidoarjo pekan lalu, Densus langsung memburu nya,” terangnya.

Sebagai amir, MF yang usianya lebih muda dari ketiga eksekutor itu, mempunyai peran paling penting. Sebab MF mempunyai kemampuan diatas rata-rata ketiga rekannya itu.

“Dalam kelompok itu bukan masalah umur. Tapi siapa yang dianggap memiliki kemampuan lebih, maka dijadikan sebagai ketua,” kata pria asal Madura ini.

Baca Juga :   Viral! Turis Banting Petugas di Bromo

Hingga saat ini, Alfian mengaku belum mengetahui status para terduga teroris itu. Namun ia memperkirakan keempatnya segera ditetapkan sebagai tersangka. Mengingat rekam jejak serta barang bukti yang diamankan, mengarah pada keterlibatan rencana aksi teror, serta terkait dengan pelaku teror yang sudah beroperasi sebelumnya.

“Penetapan tersangka bukan wewenang Kami, melainkan Densus 88,” ujar Alfian.

Ia menghimbau agar masyarakat tak resah dan berspekulasi yang bukan-bukan. Pihaknya tak akan tinggal diam. Karena itu, serangkaian upaya memutus mata rantai rencana aksi terduga pelaku teror ini dilakukan.

“Percayakan keamanan ini pada kami,” tegas Alfian. (fng/saw)