Singkap Prostitusi di Pasuruan, Jurnalis WartaBromo Raih Penghargaan di Ajang OPSI-Network

1021

Pasuruan (wartabromo.com) – Prestasi membanggakan diraih jurnalis WartaBromo.com, Mochammad Asad, di ajang lomba jurnalistik yang digagas OPSI-Network. Karya tulisnya berjudul “Menyingkap Fenomena Gunung Es Dibalik Penutupan Lokalisasi” diganjar penghargaan oleh lembaga yang berbasis di Jakarta itu.

Kepastian penghargaan itu didapat melalui surat elektronik yang dikirim panitia, Rabu (5/7/2018) malam lalu. Pada surat yang berisi berita acara pemenang lomba jurnalistik itu, karya tulis Asad, biasa ia disapa, dinyatakan lolos sebagai salah satu pemenang. Diketahui, karya jurnalistik ini dinilai oleh 3 juri, diantaranya Agung Sedayu; Redaktur Koran Tempo, Endah Lismartin dari AJI Indonesia, dan Rito Hermawan dari OPSI.

Baca juga : Menyingkap Fenomena ‘Gunung Es’ Dibalik Penutupan Lokalisasi

Baca Juga :   Kemenag RI Serukan Shalat Gerhana Bulan

Ditemui sambil ngopi, Asad mengatakan, sejatinya tidak ada yang istimewa dalam tulisannya itu, selain wujud kritisisme seorang jurnalis. Melalui tulisannya, setidaknya ia ingin mengajak kepada semua pihak untuk menyadari bahwa ada yang belum selesai terkait persoalan kesehatan dan pekerja seks di Pasuruan.

“Hanya menyampaikan pesan saja, mengundang kepekaan, bahwa ada yang belum selesai. Bahwa persoalan pekerja seks, HIV-AIDS bukan sekadar tutup menutup, perda dan lain sebagainya. Tapi, ada banyak problem yang melingkupinya,” kata Asad.

Nah, yang dilakukannya, lanjut dia, tidak lebih dari pekerjaannya sebagai jurnalis. Baginya, sudah selayaknya seorang jurnalis bisa memberikan pandangan kritisnya terhadap segenap persoalan yang ada di sekitar. Itu pula yang coba ia lakukan terhadap maraknya penutupan sejumlah kawasan lokalisasi.

Baca Juga :   Kepala Desa Penghasil Jagung Ini Merasa Dianak-tirikan

Di Pasuruan istilah lokalisasi memang tidak ada. Sebab, hal itu dilarang oleh perda. Tapi, hal itu bukan berarti kegiatan prostitusi tidak ada di daerah ini. Bahkan, imbas larangan itu, kegiatan prostitusi jamak dilakukan “sembunyi-sembunyi” dan kian tidak terkontrol. Padahal, yang demikian itu justru memberi ancaman lebih besar terhadap kesehatan, seperti HIV-AIDS.

Sementara itu, atas prestasi yang dicapainya tersebut, Asad pun berhak mendapat hadiah berupa uang tunai dan juga piagam. Capaian ini kian melengkapi prestasi yang didapat Asad dalam setahun terakhir. Sebelumnya, ia juga sempat mendapat juara di lomba yang digelar Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Lembaga Pers dr. Sutomo, Jakarta, dan juga PGN (Perusahaan Gas Negara). (wil/ono)

Baca Juga :   Koran Online 15 Mei : Permintaan Elpiji Meningkat, hingga Terduga Teroris kota Pasuruan Ditangkap