Ini Alasan PDAM Probolinggo Terkait Aliran Air Mati

1934

Probolinggo (wartabromo.com) – PDAM Kabupaten Probolinggo ungkap sumber tak memadai jadi penyebab air macet. Selain itu, PDAM juga menunggu proyek air Tancak dioperasikan.

Hal itu diungkapkan oleh Gatot Wiyoto, Pengawas Internal PDAM Kabupaten Probolinggo, seusai demo di kantor PDAM Unit Leces, oleh ratusan warga dari Desa Bladu Kulon, Desa Bulu Jaran Lor, dan Desa Bulu Jaran Kidul, Kecamatan Tegal Siwalaan.

“Bukan tidak mengalir ya, tapi tidak lancar. Untuk aksi ini sendiri kami akan meneruskannya. Tuntutan warga masalah ketidaklancaran air dari PDAM, ke manajemen,” ujarnya.

Ia mengatakan problem yang dihadapi oleh PDAM terkait tidak lancarnya air, karena antara kebutuhan dengan pasokan sangat jomplang. Dimana untuk ribuan pelanggan di 3 kecamatan, yakni Tegal Siwalan, Banyuanyar dan Leces, PDAM harus mengalirkan air bersih sebanyak 150 liter per detik. Sementara kemampuan hanya sebesar 75 liter per detik. Sehingga, pasokan ke rumah tangga atau pelanggan sangat kecil debitnya.

Baca Juga :   Pemkab Pasuruan Raih Opini WTP Ke-6

“Kami sendiri masih menunggu beroperasinya SPAM dari sumber Tancak Tiris. Proyek ini, sampai saat ini belum diserahkan kepada kami. Sedangkan sumber yang kita manfaatkan saat ini, debitnya mulai mengecil seiring musim kemarau. Untuk sementara, kami akan membenahi internal dulu. Mudah-mudahan dalam waktu dekat, permintaan warga dapat kami penuhi,” janji Gatot.

Para pendemo pulang ke rumah masing-masing dengan memegang janji dari manajemen PDAM. “Ya kita bias menerima penjelasan dari mereka. Namun, jika masih ingkar dengan janjinya lagi, kami akan kembali mendemo dengan massa yang lebih besar. Kami akan mendemo kantor pusatnya di Dringu,” ancam Lukmanul Hakim, Koordinator aksi.

Sebagaimana diwartakan sebelumnya, ratusan warga dari 3 desa di Kecamatan Kecamatan Tegal Siwalan, menggruduk kantor unit Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Desa Sumber Kedawung, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo, Jumat pagi. Mereka adalah para pelanggan PDAM yang selama ini menggantungkan kebutuhan air dari perusahaan daerah itu. Warga kesal karena selama 18 bulan tak menikmati aliran air bersih. Sehingga pengeluaran untuk mendapatkan air bersih, semakin membengkak. (fng/saw)