Dekati Target, Keluarga Sadar Gizi di Kota Pasuruan Capai 76,3%

2493

Pasuruan (wartabromo.com) – Tingkat kesadaran gizi keluarga Kota Pasuruan mencapai 76,3%. Angka ini belum mencapai target dari yang dicanangkan.

Pengelola program gizi pada Dinkes Kota Pasuruan, Siti Rodhiyah menjelaskan, jumlah tersebut diperoleh dari sebuah survei kepada 1.425 Kepala Keluarga (KK).

Dari jumlah tersebut skup survey, dilakukan hanya kepada keluarga di empat kelurahan, pada periode Januari-Juni 2018. Keempat Kelurahan dimaksud adalah Kelurahan Tembokrejo, Petamanan, Bakalan dan Gentong.

Terungkap kemudian, sebanyak 76,3% KK terbilang sadar akan pentingnya asupan gizi. Hanya saja, jumlah tersebut terbilang masih belum memenuhi target yang dicanangkan Dinkes sebelumnya.

“Target dari Kemenkes RI, 80%,” ungkap Rodhiyah, Senin (24/9/2018).

Belum tercapainya target menjadi perhatian. Rodhiyah kemudian menegaskan, bakal menggenjot kesadaran pentingnya gizi untuk keluarga di Kota Pasuruan.

Baca Juga :   Turut Bahagia, Pelukis Ini Lukis Kahiyang-Bobby di Kanvas 4x5 Sentimeter

Selanjutnya, Rodhiyah mengatakan ada 5 indikator yang menjadi perhatian, terkait keluarga sadar gizi (Gadarzi) ini. Kelima indikator itu diantaranya, menimbang Berat Badan Balita secara teratur, pemberian ASI Eksklusif selama 6 bulan, konsumsi makanan beragam, konsumsi garam beriodium, serta pemberian sumplemen gizi sesuai anjuran.

Dalam survey itu, dapat disebutkan juga, ditemukan 338 KK (23,7%) tidak sadar gizi, karena tidak memenuhi kelima indikator tersebut.

Berikut rincian catatan penyebab keluarga tidak sadar gizi (Januari-Juni 2018) :

  1. Tidak ditimbang teratur, 191 KK;
  2. Tidak ASI Eksklusif, 40 KK;
  3. Tidak Makan Beraneka Ragam, 126 KK;
  4. Tidak konsumsi Garam Beriodium, 5 KK;
  5. Tidak minum Suplemen Gizi, 8 KK.

Diketahui, pada tahun 2017, Tingkat kesadaran gizi keluarga di Kota Pasuruan mencapai 84,6%. Angka ini sudah melampaui target, sebagaimana ditentukan, yakni sebesar 80%.

Baca Juga :   Banjir Lumpuhkan Jalur Pantura, Arus Dialihkan

“Tahun lalu (2017), ada 8 kelurahan yang menjadi sasaran survey Gadarzi,” terang Rodhiyah sebelumnya. (trl/ono)