Begini Analisis BMKG Soal Kecelakaan Laut KM Cahaya Bahari Jaya

1922

Probolinggo (wartabromo.com) – Kabar duka kecelakaan laut yang menimpa KM Cahaya Bahari Jaya, di perairan utara Paiton, menjadi atensi utama. Sebab, hingga kini tujuh ABK kapal nahas itu, belum juga ditemukan. Terkait hal itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, menerbitkan analisisnya.

Diketahui, KM Cahaya Bahari Jaya hilang kontak pada Sabtu (20/10/2018), di perairan Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Diduga saat itu kapal mengalami musibah. Sebab pada keesokan harinya, atau Minggu (21/10/2018), ditemukan sesosok jenazah, di perairan pantai Jumiang, Desa Tanjung, Kecamatan Pademawu, Pamekasan. Jasad itu merupakan salah satu ABK kapal tersebut, atas nama Rohim.
Analisa BMKG, pada hari Sabtu (20/10/2018) dan Minggu (21/10/2018), cuaca di perairan Paiton sebagai berikut.

Baca Juga :   PLN Geser Jaringan di Lokasi Tol, Listrik di Kota Pasuruan Kembali Padam

Arah angin dari Selatan ke Tenggara dengan keceatan 10 – 15 knot. Arah arus menuju barat – utara, dengan kecepatan 5 – 10 CM/detik di sekitar perairan Probolinggo. Sedangkan di perairan pantai Jumiang Pamekasan, arah arus menuju barat dengan kecepatan 5 – 15 CM/detik. Tinggi gelombang maksimum 0.3 – 0.5 meter, visibility 8 kilometer dengan kondisi cuaca berawan.

“Data tersebut, merupakan keadaan rata-rata kondisi cuaca di dua lokasi. Dengan acuan arah angin dan arus laut itu, semoga bisa membantu tim SAR maupun pihak terkait dalam menentukan arah pencarian korban,” kata Kepala kelompok prakirawan BMKG Stasiun Maritim Perak, Ari Wijayanto, Selasa (23/10/2018).

Masih menurut Ari, analisa cuaca bisa lebih baik jika ada kronologis jelas kecelakaan laut. Dalam kasus ini, hal itu tidak ada. Dalam artian, yang ada hanya kronologis penemuan mayat dan kapal hilang kontak. Tanpa diketahui kronologis kejadian secara pasti. Seperti kapal tenggelam karena apa, waktunya kapan, dan penyebabnya apa. Karena itulah, pihak BMKG kemudian menerbitkan analisa arah kecepatan angin dan arus di dua lokasi. Yakni perairan paiton dan perairan pamekasan.

Baca Juga :   Bau Mulut Saat Puasa? Ini Cara Mengatasinya

Sementara itu, proses pencarian tujuh ABK KM Cahaya Bahari Jaya yang hilang masih terus dilakukan. Tim gabungan Satpolair Polres Probolinggo dan Basarnas Surabaya, masih terus bekerja. Kasatpolair, AKP Slamet Prayitno mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Satpolair dan Polres jajaran se Jawa Timur, terkait kabar duka ini.

“Termasuk dengan seluruh elemen masyarakat nelayan di sekitar selat madura ini,” tandasnya. (lai/saw)