Bupati Pasuruan Gunduli Rambut Anak Jalanan

4864

Pasuruan (wartabromo.com) – Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf memangkas rambut anak jalanan, Selasa (23/10/2018). Hal ini dilakukan saat Gus Irsyad melakukan inspeksi mendadak di Dinas Sosial.

Mulanya, Gus Irsyad melakukan sidak di beberapa ruangan Dinas Sosial. Lalu tiba-tiba Ia melihat tiga anjal hasil razia Satpol PP Kabupaten Pasuruan yang akan dipotong rambutnya oleh petugas.

“Sini saya yang motong rambutnya. Sekalian saya ingin tahu alasan mereka(anjal, redsampai kena razia,” ucap Irsyad yang seketika mengambil gunting yang dibawa petugas.

Layaknya tukang potong rambut profesional, Irsyad memotong rambut anjal laki-laki sampai habis alias gundul.

Sedangkan rambut anjal perempuan hanya dipangkas seperti seorang polisi wanita (polwan). Sembari memotong, Gus Irsyad bercengkrama dengan tiga anjal tersebut.

Baca Juga :   Galau, Nasdem Kota Pasuruan Belum Tentukan Sikap Soal Pilwali

“Permasalahan anjal adalah masalah kita bersama. Ada banyak faktor yang membuat mereka akhirnya memilih ke jalanan, dan terkadang ketika mereka kena razia, ujung-ujungnya mereka kembali ke jalan,“ katanya.

Faktor tersebut diantaranya faktor keluarga, lingkungan dan cara pandang anak terhadap segala sesuatu yang baik maupun yang berdampak negatif pada dirinya.

Kata Irsyad, Pemkab Pasuruan tidak akan pernah berhenti untuk memfasilitasi maupun membina seluruh anjal maupun gepeng(gelandangan dan pengemis)sampai betul-betul kembali berkumpul dengan keluarga dan memberikan andil dalam kehidupan bermasyarakat.

“Tadi saya nanya Wahyu kenapa putus sekolah, dan jawabannya adalah ketidak mampuan orang tua dalam membiayai sekolah. Dia ingin mondok, dan saya langsung perintahkan Dinsos untuk mengantarkan Wahyu ke orang tua dan memasukkannya ke dalam pondok pesantren,“ tegasnya

Baca Juga :   #Video : Cak Wage Show Ngobrol Bareng Peserta Audisi "Pasuruan Santri Ngakak"

Dijelaskan kemudian, razia gepeng dan anjal merupakan cara awal untuk mendeteksi orang yang setiap harinya berkeliaran dan meresahkan pengguna jalan.

Setelah razia, seluruh anjal dan gepeng tersebut ditempatkan di rumah singgah. Selain diberi makan dan minum, Dinsos juga menyediakan fasilitas kamar beserta fasilitas (mesin cuci, dispenser, setrika)hingga mendatangkan Psikolog yang supaya anjal dan gepeng dapat berubah. Bukan hanya itu, Dinsos juga memberikan ketrampilan mulai dari menjahit, elektro dan jenis peningkatan soft skill lainnya.

”Keberadaan rumah singgah ini penting untuk membuat mereka seakan-akan rindu dengan tempat tinggalnya. Selama di rumah singgah, kita bina sampai mereka betul-betul sadar kalau jadi anjal atau gepeng itu tidak ada gunanya,“ terang adik kandung Wagub Jatim, Syaifullah Yusuf itu. (mil/may)