PG Pajarakan Sanggah telah Cemari Lingkungan

1475

Pajarakan (wartabromo.com) – Warga Dusun Sukunan, Desa Sukokerto Kecamatan Pajarakan, Probolinggo mengeluhkan pencemaran limbah PG (Pabrik Gula) Pajarakan. Namun dugaan itu disanggah dan menyebut pencemaran terjadi karena warga kerap buang sampah sembarangan.

Bambang, Kepala Keamanan PG Pajarakan mengatakan, keruhnya air sungai yang melintas di area pemukiman warga Sukokerto, bukan disebabkan dari limbah pabrik. Sebab, sudah satu tahun ini pabrik sudah berhenti menggiling tebu untuk dijadikan gula. “Jadi tak ada limbah yang keluar dari PG,” katanya, Kamis (1/11/2018).

Ia malah menuding perilaku warga yang buang sampah sembarangan yang menjadi biangnya. sampah domestik dibuang di sungai, sehingga terjadi pengendapan dan mempengaruhi kualitas air sungai maupun saluran air.

Baca Juga :   Pilkada Pasuruan, Polisi Beri Perhatian Khusus Keamanan Wilayah Utara

“Itu bukan sisa limbah pabrik. Melainkan kotoran dan sampah warga yang dibuang ke sungai itu,” tuding Bambang.

Diungkapkan kemudian, pada April lalu, sisa limbah itu dipersoalkan warga setempat. Kemudian, pihak PG bersama warga bergotong-royong membersihkan sungai kecil itu. “Kami menuruti keinginan warga saat pertemuan pada bulan empat itu,” terangnya.

Terkait dengan tidak produksinya PG Pajarakan pada tahun ini, Bambang mengaku tidak banyak tahu penyebabnya. Namun, yang ia ketahui penghentian giling tersebut sesuai instruksi dari manajemen PTPN XI yang membawahi PG. Pajarakan.

“Jika tahun selanjutnya diperintah untuk giling lagi. Pihak PG pun akan mempertimbangkan kembali pembuangan limbah yang mengalir ke sungai itu,” tandas Bambang.

Baca Juga :   Nasdem Optimis Tantri Calon Tunggal di Pilkada 2018

Sebagaimana diwartakan sebelumnya, warga Dusun Sukunan mengeluhkan adanya pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh limbah PG Pajarakan. Selain menyebabkan air sungai hitam pekat, sumber air milik warga juga terkena imbasnya. Sumber air ini menjadi bau dan tidak layak dikonsumsi. (cho/saw)