Dipukul dengan Cangkul, Pria Ini Tewas Ditangan Adik Ipar

4126

Probolinggo (wartabromo.com) – Apes benar nasib Samad (65), warga Dusun Leduk, Desa Wringin Anom, Kecamatan Kuripan, Kabupaten Probolinggo. Ia tewas pasca dipukul dengan cangkul oleh Madin alias Arman (60), yang merupakan iparnya sendiri pada Senin (17/12/2018) siang.

Informasi yang didapat wartabromo.com, kasus kriminal itu terjadi sekitar pukul 14.00 WIB. Saat itu korban tengah membersihkan rerumputan untuk membuat pematang sawah yang berlokasi di Dusun Krajan. Sementara pelaku tengah menyiangi tanaman labu di lahan yang tak jauh dari korban.

Entah apa yang diperbincangkan oleh kedua pria yang masih ada hubungan kekeluargaan itu. Tak berapa lama, Samad memukul Madin. Dipukul hingga kedua kalinya, Madin diam saja. Tetapi pada pukulan ketiga kalinya, Ia melawan.

Baca Juga :   Ditinggal Jemput Keponakan, Rumah Ludes Terbakar
Jenazah pria yang tewas setelah dipukul dengan cangkul.

Madin juga merebut cangkul milik korban dan mengayunkan cangkul ke tubuh Samad. Mendapat pperlawanan itu, korban tak sempat menghindar sehingga terkena cangkul. Korban yang jatuh, kemudian dihujani sabetan clurit oleh pelaku.

“Keduanya kemudian terlibat cek cok atau adu mulut, yang diduga diakibatkan terkait permasalahan tanah. Dugaan sementara terkait pembagian warisan,” kata Kapolres Polres Probolinggo AKBP. Eddwi Kurnianto, saat dikonfirmasi di TKP.

Akibat sabetan clurit itu, korban mengalami luka bacok pada bahu dalam sebelah kiri. Luka itu sepanjang 10 cm, dengan lebar 4 cm dan kedalaman 10 cm. Kemudian korban roboh dan mengeluarkan banyak darah dalam kondisi terlentang. Akibat banyaknya darah yang keluar, korban meninggal di TKP.

Baca Juga :   Mensos RI: Tindak Penyalahgunaan Bantuan Sekeras-kerasnya

“Kedua pria tersebut masih berhubungan kekerabatan. Istri pelaku merupakan adik dari korban,” terang AKBP. Eddwi lebih lanjut.

Puas melampiaskan amarahnya, pelaku kemudian menyerahkan diri ke Polsek Kuripan. Sementara korban oleh petugas dievakuasi ke kamar mayat RSUD Tongas untuk diotopsi.

“Pelaku saat ini dimintai keterangan oleh anggota,” tandas mantan Kabagops Polresta Surabaya ini. (cho/saw)