Produksi Jagung di Probolinggo Surplus Meski Lahan Menyusut

2225

Probolinggo (wartabromo.com) – Hasil panen komoditi jagung di Kabupaten Probolinggo alami surplus. Padahal lahan pertanian mengalami penurunan yang terimbasTol Pasuruan-Probolinggo (Paspro).

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Probolinggo mencatat produksi jagung yang mencapai 250 ribu ton. Sementara yang dikonsumsi oleh masyarakat sebesar 4.000 hingga 5000 ton. Sehingga masih terdapat surplus yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan jagung nasional.

“Saat ini areal tanaman jagung di Kabupaten Probolinggo turun dibandingkan dengan sebelumnya. Namun dengan berbagai upaya, produksinya melimpah. Pemerintah pusat mengakui bahwa di Kabupaten Probolinggo masih cukup untuk mensupplay kebutuhan stok pangan jagung di Jawa Timur,” kata Kepala DKPP Kabupaten Probolinggo Ahmad Hasyim Ashari, kemarin.

Baca Juga :   PDI-P Cuma Target 10 Kursi di DPRD

Hasyim menyebutkan pengakuanĀ  pemerintah pusat pada Probolinggo untuk menyuplai kebutuhan stok pangan jagung di Jawa Timur, patut disyukuri. Jagung dari Kabupaten Probolinggo selama ini diserap oleh produsen pakan ayam.

Sesuai HET, jagung pipilan dijual Rp.3.150 per kg. Harga jual itu bisa lebih tinggi, jika belum masa panen, yakni Rp4.000 per kg
“Dalam rangka menunjang harga jagung, alat pengeringan jagung memang sangat dibutuhkan. Untuk mengurangi biaya produksi tani, alat pemipil jagung sangat sangat diperlukan. Harapannya harga jagung stabil sehingga harga pakan ternak stabil. Sehingga pada akhirnya harga telur ayam ikut stabil. Serta bisa terus surplus jagung untuk menunjang ketahanan jagung di nasional,” ujar Hasyim.

Baca Juga :   Panggil Robocop! Di Kota Ini Bondet Dilempar Seperti Jemblem

Sementara itu, Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) RI Agung Hendriadi, pada produksi jagung secara nasional mencapai 1,3 juta ton. Ia beeharap agar pada bulan Januari 2019 ini, panen jagung petani bisa mencapai 100 ribu ton.

“Kalau tercapai, maka capaian tersebut sama dengan jagung yang diimpor tahun 2018, sehingga memenuhi kebutuhan pakan ternak,” harapnya dengan nada optimis. (saw/saw)