Kabupaten Probolinggo Darurat DBD

1165

Probolinggo (wartabromo.com) – Kabupaten Probolinggo disebut-sebut darurat demam berdarah (DBD). Awal musim penghujan selama Januari, tercatat ada 88 kasus DBD bahkan 1 diantaranya meninggal dunia.

Dari data yang dimiliki Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo, hingga Kamis (31/1/2019), ada 88 kasus DBD. Jumlah ini, naik 4 kali lipat dengan periode yang sama di tahun 2018. Sebelumnya tercatat hanya ada sekitar 20 kasus saja. Mereka ada yang dirawat di RSUD Waluyo Jati, Tongas, Wonolangan, dan RSUD dr Mohamad Saleh. Dinkes menyebut lonjakan kasus disebabkan siklus 3 tahunan.

“Dari jumlah itu ada yang positif dan suspect atau diduga. satu penderita asal Desa Klaseman, Kecamatan Gending, meninggal dunia. Ini merupakan siklus 3 tahunan, sehingga terjadi lonjakan di ” kata Kepala Dinkes Kabupaten Probolinggo, dr. Anang Budi, Jumat (1/2/2019).

Baca Juga :   Makanan dengan Kemasan Rusak Banyak Ditemukan di Toserba Kota Probolinggo

Penderita yang meninggal dunia itu, menurut dokter Anang, sudah menjalani perawatan di rumah sakit selama 3-4 hari. Korban sempat dirawat di ruang ICU RS. Wonolangan. Tetapi, trombositnya terus turun, akhirnya meninggal dunia.

Langkah-langkah yang diambil Dinkes adalah gencar sosialisasi program pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Baik melalui Camat, Kepala Desa maupun petugas kesehatan yang ada. Sebab PSN lebih efektif dalam memberantas jentik-jentik nyamuk. “Sosialisasi sudah berjalan di kecamatan-kecamatan untuk gerakan PSN. Pengasapan atau fogging tidak efektif. Butuh peran aktif masyarakat,” ungkapnya.

Budaya hidup sehat dengan menjaga kebersihan diakui sangat efektif mencegah DBD. “Sering mas, kalau musim penghujan ini banyak yang terjangkit. Ya mencegah sendiri dengan mengubur kaleng bekas, menutup jamban, menguras bak mandi. Itu tentunya sangat efektif mencegah demam berdarah,” ujar Siti Khadijah, warga Desa/Kecamatan Kotaanyar.

Baca Juga :   Program Bank Sampah di Pasrepan Disabotase, Dibakar Hingga Ganggu Warga

Dinkes meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaannya. Mengingat, musim hujan akan berlangsung lebih lama. Faktor penyebab kasus DBD bisa karena lingkungan dan cuaca. Sebab sebaran penyakit DBD di Kabupaten Probolinggo cukup merata terjadi di semua kecamatan. Saat ini, Kecamatan Maron dan Sumberasih, menjadi penyumbang terbanyak kasus DBD. (cho/saw)