Terlalu, Sudah 4 Bulan Mobil Inventaris Pondok Metal Dipinjam Tak Dikembalikan

4790

Pasuruan (wartabromo.com) – Selama 4 bulan dipinjam seseorang, mobil inventaris Pondok Pesantren (Ponpes) Metal Pasuruan, belum ada tanda-tanda dikembalikan. Kondisi ini malah dimanfaatkan pihak tak bertanggungjawab, mencoba melakukan penipuan dan pemerasan ke pihak ponpes.

Tak dikembalikannya mobil Avanza itu dibenarkan oleh Ustad Imam Wahyudi, seorang kerabat di Ponpes Metal, yang berada di wilayah Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan ini.

Ia menjelaskan, sebelumnya seseorang mengaku dari Probolinggo datang dan meminta kesediaan pihak Ponpes menyewakan mobil bernopol N-1752-WH tersebut.

“Ya, karena dasarnya kita ini saling percaya, mobil akhirnya dipinjamkan,” ujar Imam via seluler, Rabu (6/2/2019).

Meski tak menjelaskan keperluan dan jangka waktu pinjam, kala itu mobil kemudian diserahkan, sampai kemudian muncul kecurigaan, karena mobil inventaris Ponpes untuk anak yatim itu tak kunjung dikembalikan.

Baca Juga :   Meninggal di Tahun Berbeda, Pasutri Jalal dan Notu Jasadnya Tetap Utuh

“Sudah 4 bulanan. Makanya kami mohon dapat menginformasikan ke kami, bila mengetahui keberadaan mobil itu,” imbuhnya.

Sampai saat ini, asas kepercayaan masih dipegang. Menurutnya, pihak Ponpes masih enggan melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian.

Meski akhir-akhir ini diakui muncul masalah. Sejumlah oknum tak bertanggungjawab mencoba mencari kesempatan, dengan beberapa kali menelepon, mengaku mengetahui mobil itu namun meminta sejumlah uang kepadanya.

“Sudah ada dua orang atau berapa gitu ya, nelpon saya, minta transfer,” kata Imam.

Tidak diketahui secara pasti apakah pihak yang mencoba memeras dan menipu ini adalah orang yang meminjam mobil sebelumnya atau pihak lain yang memiliki otak kriminal mencari keuntungan dari kondisi yang dialami Pondok Metal.

Baca Juga :   Pendakian Gunung Arjuno Ditutup Cegah Kebakaran

Selain berharap pihak peminjam mobil segera mengembalikan, ia pun mengimbau aksi tipu-tipu itu tidak dilakukan, karena mobil yang “hilang” itu, selama ini digunakan untuk kebutuhan Ponpes. (ono/ono)