100 Pecalang Jaga Bromo Saat Nyepi

1468

Probolinggo (wartabromo.com) – Seratusan jagabaya atau Pecalang diterjunkan saat perayaan Nyepi, di kawasan lereng Gunung Bromo, Kabupaten Probolinggo. Seluruh destinasi wisata di Bromo pun ditutup demi khidmadnya ibadah umat Hindu Tengger.

Menurut Camat Sukapura, Yulius Christian, seratus Jagabaya ini berasal dari lima desa, meliputi Desa Wonokerto, Ngadas, Jetak, Wonotoro dan Ngadisari. Jagabaya ditempatkan di lokasi-lokasi strategis, di tiap desa yang menjalani Nyepi, berpatroli selama pelaksanaan catur brata penyepian.

“Keberadaan jagabaya ini menjadi sangat penting, guna menjaga keamanan dan kondusifitas selama perayaan catur brata penyepian. Menjaga dan memperingatkan warga agar tidak keluar rumah. Serta sebagai garda terdepan jika ada keadaan darurat. Seperti orang sakit, melahirkan, atau keadaan darurat lainnya,” terang Yulius, Kamis (7/3/2019).

Baca Juga :   Aktivitas Kegempaan Meningkat, Semburan Abu Bromo Capai 1.500 Meter

Skema pengamanan Nyepi tahun baru Saka 1941, menurut Yulius, dibagi menjadi dua sektor. Ring 1, merupakan sektor utama penutupan penuh, letaknya di gerbang depan balai Desa Ngadas. Sedangkan ring 2, berada di areal masjid Wonokerto. “Seluruh tamu, yang bukan warga Wonokerto, nantinya akan dihentikan di ring dua ini. Sehingga tidak sampai mengganggu pelaksanaan nyepi di Desa Ngadas atau ring satu,” ungkapnya.

Penutupan total jalur menuju Bromo via Kabupaten Probolinggo sudah memasuki tahun kedua ini. Diharapkan bisa memberikan dampak positif pada masyarakat. Sehingga bisa melaksanakan catur brata penyepian dan khidmatnya ibadah pada Tuhan YME.

“Melalui penutupan total pada perayaan Hari Raya Nyepi ini, juga diharapkan budaya leluhur dan adat istiadat asli Suku Tengger, dapat terjaga kelestariannya. Sebab nusantara, sangat kaya akan budaya, adat istiadat maupun pesona alamnya,” tandas mantan Kabag Kominfo ini.

Baca Juga :   Jelang Pawai Ogoh-ogoh, Jalur Ranu Pani Ditutup

Selain Jagabaya, yang berasal dari warga setempat, pengamanan Nyepi Hindu Tengger juga dibantu beberapa pihak. Seperti Satpol PP, TNI dan Polri. Seperti pelaksanaan pada tahun pertama penutupan total atau tahun lalu. (lai/saw)