Pesan Romi untuk Anaknya bila Dibully : Tak Usah Kau Pedulikan

4622

Jakarta (wartabromo.com) – Ditangkap KPK, Romahurmuziy, ketua umum DPP PPP sampaikan curahan hati (curhat) dalam bentuk tulisan tangan. Ia meneguhkan sikap diri hingga menyadari bakal ada perundungan (bullying) dialami keluarga, terutama anaknya.

Peneguhan hati itu disampaikan Romi, panggilan akrabnya dalam surat terbuka yang ditulis tangan di Jakarta, Sabtu (16/3/2019).

Sebelumnya, ia menyampaikan permohonan maaf kepada berbagai pihak, di antaranya Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin, koleganya di PPP. Beberapa pesan bagi orang-orang terkasih juga disampaikan.

Kepada kakak-kakak, adik-adik, keluarga besar, dan khusus istri dan anakkku tercinta, ayah mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kesedihan, kerepotan, dan perasaan yang kalian terima,” catatan keempat yang ditulis Romi.

Baca Juga :   "Jatah" Proyek Kota Pasuruan Mulai Wawali, Dewan hingga Wartawan

Bak sastrawan, Romi melanjutkan dengan menulis kalimat, dengan seluruh perasaannya yang masih tersisa, ia mohon keyakinan istri dan anaknya, untuk tak mudah percaya dengan beragam kabar yang berseliweran di media.

“Bahwa apa yang sesungguhnya terjadi tidaklah seperti yang tampak di media. Ikhlaskanlah takdir yang menimpa ayah sebagai pemimpin saat ini,” imbuhnya.

Romi pun berpesan kepada anaknya yang disebutnya sebagai permata, untuk tetap rajin belajar, menyusul bakal dekatnya ujian Nasional, selain tetap tegar, kemungkinan adanya perundungan.

Tak usah kau pedulikan apa kata orang jika mereka mem-bully-mu, karena inilah risiko menjadi pemimpin politik seperti yang selalu ayah bilang,” ungkapnya.

Pada akhir surat, ia tuliskan terima kasih kepadanya yang tetap mempercainya, setelah ucapkan doa kepada anaknya agar tetap menjadi terbaik.

Baca Juga :   Kejari Didesak Usut Keterlibatan Pihak Lain di Kasus BOP Kemenag Kota Pasuruan

Baca juga:

Ditangkap KPK, Romi Merasa Dijebak

Ditangkap KPK di Lobi Hotel, Romi Siratkan Kekecewaan

Diwartakan, Romi tertangkap tangan oleh KPK pada Jumat, (15/3/2019) di sebuah lobi hotel di Surabaya. Operasi tersebut terkait dengan kasus dugaan suap pengisian jabatan di Kementerian Agama. (ono/ono)